Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Minyak goreng kemasan yang di jual pedagang pasar tradisional di Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (Appsindo) Hasan Basri menegaskan pihaknya tidak menimbun minyak goreng. Hal disampaikan untuk membantah kabar soal penimbunan yang menyebabkan kelangkaan pasokan produk yang sangat dibutuhkan masyarakat tersebut.

"Jadi kalau kita sebagai pedagang tidak mungkin menyetok minyak goreng atau komoditi lain secara berlebihan. Artinya hari ini paling dua tiga hari stok habis, lalu belanja lagi," kata Hasan di Jakarta, Rabu (16/2/2022), dilansir ANTARA.

1. Kelangkaan di pasar tradisional karena pasokan dari distributor sangat terbatas

Stok minyak goreng (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Hasan menegaskan bahwa kelangkaan pasokan minyak goreng di pasar tradisional disebabkan dari distributor yang memasok minyak goreng dengan jumlah yang sangat terbatas. "Karena pemasok ke pasar tradisional itu sangat terbatas, jadi keterbatasan itu yang membuat langka," kata Hasan.

Dia juga menerangkan bahwa pedagang di pasar hanya mengambil keuntungan penjualan minyak goreng yang tidak besar. Hasan menekankan bahwa pedagang tidak mempermainkan harga jual minyak goreng di pasaran, melainkan harga sudah ditentukan oleh pemerintah dan ditetapkan oleh distributor.

2. HET minyak goreng ditetapkan setelah Appsindo berkomunikasi dengan pemerintah

Editorial Team

Tonton lebih seru di