Sudah Kantongi Saham HEAL 20 Persen, Astra Bakal Borong Lagi?

- Astra tambah kepemilikan saham di Hermina (HEAL) dari 10,42 persen menjadi 20 persen.
- Astra perluas investasi di sektor kesehatan dengan menambah kepemilikan saham di Halodoc dan akuisisi RS Jantung Heartology
- Secara keseluruhan, Astra gelontorkan Rp8,6 triliun untuk berinvestasi di sektor kesehatan.
Jakarta, IDN Times - PT Astra International Tbk (ASII) buka suara soal peluang menambah kepemilikan sahamnya di PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).
Sebagai informasi, pada 9-12 September 2025 lalu, ASII memborong saham HEAL melalui anak usahanya, PT Astra Healthcare Indonesia (AHI). Lebih lanjut, AHI membeli 1,47 miliar lembar saham HEAL dengan total transaksi Rp2,69 triliun.
Head of Corporate Investor Relations Astra International, Tira Ardianti mengatakan, dengan transaksi tersebut, maka kepemilikan saham grup Astra di Hermina meningkat dari 10,42 persen (489,89 juta lembar saham), menjadi 20 persen (1,96 miliar lembar saham).
"Kami akan terus mempelajari peluang-peluang kami untuk terus memperkuat sektor layanan kesehatan ya. Termasuk juga terkait dengan apakah akan menambah saham di investasi kami yang sudah ada saat ini," kata Tira dalam acara Astra Media Day 2025, di Menara Astra, Jakarta, Selasa (23/9/2025).
1. Astra juga tambah kepemilikan saham di Halodoc

Tira mengatakan, Astra terus memperkuat komitmennya membangun ekosistem kesehatan. Perusahaan melihat hal ini sebagai peluang, karena mempertimbangkan luasnya potensi pertumbuhan belanja kesehatan di Indonesia. Buktinya, selain Hermina, Astra juga menambah kepemilikan sahamnya di Halodoc.
"Dan di tahun ini juga, di sekitar awal tahun bulan Februari, kepemilikan saham kami di Halodoc juga meningkat dari 21 persen menjadi sekitar 31 persen," ucap Tira.
Pada kuartal IV-2024 lalu, Astra melalui anak usahanya, yakni PT Astra Sehat Nusantara juga mengakuisisi Rumah Sakit (RS) Jantung Heartology dengan nilai investasi Rp643 miliar.
2. Astra gelontorkan Rp8,6 triliun di sektor kesehatan

Secara keseluruhan, Astra International telah mengguyur Rp8,6 triliun untuk berinvestasi pada sektor kesehatan.
"Kami melihat bahwa investasi-investasi kami saat ini sudah memperkuat sebenarnya ya, upaya kami untuk membangun ekosistem kesehatan ini menunjukkan confidence kami Astra ya, juga komitmen kami di sektor kesehatan," ujar Tira.
3. Bisnis Astra di sektor kesehatan makin luas

Selain pada jasa kesehatan, melalui Astra Otoparts, grup Astra juga memproduksi alat-alat kesehatan (alkes) seperti baby incubator, USG, BPM_GCU Meter, GCU Meter, dan sebagainya.
"Tadi saya sudah jelaskan di awal juga bahwa layanan kesehatan ini adalah salah satu fokus kami ke depan, di mana kami berinvestasinya di telemedicine, di Rumah Sakit, di asuransi, dan bahkan di medical equipment," tutur Tira.