Astra Cetak Laba Rp16 T di Semester I-2025, Turun 4 Persen

- Laba bersih konsolidasi Astra International sebesar Rp16 triliun pada semester I-2025, turun 4 persen (yoy).
- Pendapatan Astra tumbuh 2 persen menjadi Rp162,86 triliun
- Penjualan mobil grup Astra turun hampir 10 persen, pangsa pasar roda empat tergerus dari 57 persen menjadi 54 persen
Jakarta, IDN Times - PT Astra International Tbk (ASII) membukukan laba bersih konsolidasian Rp16 triliun di semester I-2025. Senior Analyst Corporate Investor Relations Astra, Mariam Sanad mengatakan, terjadi penurunan tipis pada laba bersih konsolidasian, yakni sebesar 4 persen berdasarkan data yang dilampirkan.
"Penurunan ini diakibatkan oleh beberapa faktor, yang pertama bisnis jasa penambangan, kemudian ada juga bisnis pertambangan batu bara, dan juga penjualan mobil," kata Mariam dalam acara Astra Media Day 2025, di Menara Astra, Jakarta, Selasa (23/9/2025).
1. Pendapatan Astra tumbuh 2 persen

Adapun dari sisi pendapatan, perusahaan membukukan Rp162,86 triliun, tumbuh 2 persen dibandingkan semester I-2024 alias secara year on year (yoy).
"Kinerja Astra sebenarnya masih resilient, bisa dilihat bahwa jasa keuangan masih membukukan kinerja yang baik karena nilai pembiayaannya yang meningkat terutamanya dari consumer financing bisnis kami. Dari agribisnis juga masih bagus karena adanya harga CPO yang meningkat, dan juga sales volume," tutur Mariam.
2. Penjualan mobil grup Astra turun hampir 10 persen

Dari tujuh lini bisnis ASII, ada tiga lini terbesar, yakni otomotif dan mobilitas; jasa keuangan; serta alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi.
Mariam menyampaikan, bisnis otomotif menghadapi tantangan, dengan kinerja penjualan mobil menurun hampir 10 persen.
"Semester pertama itu penurunan penjualan di market, empat roda, itu sebesar hampir 10 persen ke 375 ribu unit, yang mana ini banyaknya dari penurunan penjualan mobil-mobil tipe low," ucap Mariam.
Astra juga menghadapi pangsa pasar bisnis roda empat tergerus dari 57 persen menjadi 54 persen.
"Namun demikian untuk mempertahankan posisi kami sebagai pemimpin pasar, kami akan terus meluncurkan model baru, kemudian meluncurkan paket-paket promosi yang menarik, dan juga layanan penjualan yang unggul bagi konsumen kami," ujar Mariam.
Tak hanya roda empat, penjualan produk roda dua alias sepeda motor grup Astra juga menurun 2 persen menjadi 3,1 juta unit pada semester I-2025. Namun, Astra berhasil mempertahankan pangsa pasarnya di bisnis sepeda motor, yakni di atas 77 persen.
"Walaupun sales volume turun, kami melihat bahwa kinerja two-wheeler ini masih baik karena didukung oleh dua faktor utama. Yang pertama adalah sales mix yang lebih baik, karena kami dapat menjual model-model mid-high, dan juga adanya perbaikan dari sisi transport," tutur Mariam.
3. Aset Astra tumbuh 3 persen

Per semester I-2025, Astra International masih mempertahankan pertumbuhan aset sebesar 3 persen menjadi Rp487,8 triliun dibandingkan posisi akhir 2024 yang sebesar Rp471,36 triliun.
Lebih rinci, nilai aset tersebut terdiri dari liabilitas perusahaan sebesar Rp209,04 triliun pada semester I-2025, tumbuh 3 persen dibandingkan akhir 2024. Lalu, posisi ekuitas perusahaan sebesar Rp278,75 triliun, tumbuh 2 persen dibandingkan akhir 2024.