Suku Bunga Acuan BI Naik, Gimana Dampaknya ke KPR BTN?

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN), Haru Koesmahargyo melihat adanya potensi kenaikan bunga pinjaman, yang mencakup bunga kredit pemilikan rumah (KPR).
Adapun kenaikan bunga KPR dan bunga produk pinjaman lainnya, dilihatnya akan naik ketika suku bunga simpanan mengalami kenaikan, seiring meningkatnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
"Kalau yang (KPR) consumer, saya kira nggak naik, belum naik. Nanti kira-kira ada kemungkinan naik? Ada. Kapan? ketika suku bunga simpanan ikut naik, maka tentu kita sesuaikan," ucap Haru saat ditemui awak media di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa (6/9/2022).
1. BTN pantau kondisi pasar sebelum putuskan kenaikan bunga kredit

Menurut Haru, untuk menaikkan bunga pinjaman atau kredit, harus dilihat dari banyak faktor, tak hanya kenaikan suku bunga acuan BI.
"Dilihat juga dari cost overrun, dari persaingan (pasar), dan dari acuan. Jadi tiga hal ini kita tentu semuanya akan ikut," tutur Haru.
2. BTN belum akan menaikkan bunga kredit dalam waktu dekat

Meski begitu, Haru belum melihat adanya kenaikan bunga kredit, termasuk KPR dalam waktu dekat.
"(Himbara) belum, kalau BTN belum," tutur dia.
Berdasarkan situs resmi BTN, saat ini bunga kredit korporasi di angka 8 persen. Kemudian, bunga kredit retail di angka 8,25 persen. Adapun bunga KPR sebesar 7,25 persen, dan non KPR 8,75 persen.
3. Kinerja BTN hingga Juni 2022

Pada laporan keuangan unaudited BTN per Juni 2022, tercatat laba bersih bank tersebut mencapai Rp1,46 triliun, tumbuh 58,7 persen secara year on year (yoy).
Kredit dan pembiayaan BTN mencapai Rp286,15 triliun, tumbuh 7,7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Kemudian, dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp307,31 triliun, tumbuh 2,99 persen (yoy).