Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Suku Bunga BI Tak Mempan, Rupiah Berpotensi Ambruk ke Rp15.600

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah tak mampu membalikkan keadaan. Mata uang Garuda dibuat ambruk oleh dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan, Kamis (20/10/2022).

Mengutip Bloomberg, pada penutupan, kurs rupiah melemah sebanyak 73,5 poin atau 0,47 persen ke level Rp15.571,5 per dolar AS. Seharian ini, rupiah bergerak di rentang Rp15.531 sampai Rp15.587,5 per dolar AS.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Rabu (20/10/2022) kemarin, kurs rupiah melemah sebanyak 34,5 poin atau 0,22 persen ke level Rp15.498 per dolar AS.

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), pada Kamis (20/10/2022), nilai tukar rupiah tercatat Rp15.579 per dolar AS.

Angka tersebut lebih besar dibandingkan kurs rupiah pada Rabu yang ada di level Rp15.491 per dolar AS. Dengan kata lain rupiah mengalami pelemahan.

2. Kenaikan suku bunga BI tak terlalu direspons pasar

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pasar kurang merespons kenaikan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen.

"Itu bisa terlihat dari pelemahan mata uang rupiah saat ini, 73,5 basis poin," kata Ibrahim.

Tak hanya suku bunga acuan, BI juga menaikkan suku bunga Deposit Facility sebesar basis poin menjadi 4 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 50 basis poin menjadi 5,5 persen.

Namun, menurut Ibrahim, pelemahan rupiah masih relatif terbatas, dan saat ini masih undervalued. Artinya, nilai rupiah saat ini masih lebih rendah dari nilai fundamentalnya.

Penguatan dolar AS saat ini, lanjut dia, bukan hanya terjadi terhadap nilai tukar rupiah, tetapi juga mata uang negara lainnya. Jadi, menurut Ibrahim, pemerintah dan Bank Indonesia tidak usah panik dalam menyikapi pelemahan mata uang rupiah saat ini.

"Yang harus dilakukan oleh Bank Indonesia maupun pemerintah adalah melakukan intervensi secara terukur, karena apa? Bahwa fundamental ekonomi kita masih cukup bagus," ujarnya.

3. Rupiah berpotensi tembus ke Rp15.600 per dolar AS

Ibrahim memproyeksikan, pada perdagangan akhir pekan, Jumat (21/10/2022), nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS.

"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.550-Rp15.600," tambah Ibrahim.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us