Swasta Bisa Bangun Infrastruktur di IKN, Ini 2 Sektor Prioritasnya

- Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) membuka peluang investasi infrastruktur kepada badan usaha swasta dan milik negara.
- Investasi terfokus pada sektor jalan, Multi Utility Tunnel (MUT), dan hunian dengan total investasi mencapai triliunan rupiah.
- OIKN juga kembali membuka kesempatan untuk direct investment dengan lima perusahaan yang akan menandatangani perjanjian kerja sama pemanfaatan lahan.
Jakarta, IDN Times - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mempersilakan badan usaha swasta dan milik negara buat terlibat dalam investasi membangun infrastruktur di IKN. Hal itu dilakukan dalam sounding proyek kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Senin (24/2/2025).
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono mengungkapkan, pembangunan infrastruktur dilakukan langsung oleh pemerintah. Namun, mulai saat ini OIKN membuka peluang tersebut kepada badan usaha.
"Pada hari ini yang paling banyak kita ulas ada dua sektor," ujar Agung.
1. Sektor jalan dan MUT

Pertama adalah sektor jalan dan MUT (Multi Utility Tunnel). Agung menjelaskan, infrastruktur tersebut adalah terowongan pintar yang di dalamnya terdapat kabel listrik, kabel fiber optik, dan pipa-pipa dengan estimasi panjang 138,6 kilometer di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
"Pagi ini menyusul dua surat, LTP (Letter To Proceed) kepada dua konsorsium dari China. Pagi ini juga akan disampaikan Letter To Proceed yang terdiri dari dua BUMN, Brantas Abipraya dan Nindya Karya sehingga nantinya dua LTP ini akan segera berjalan dengan FS," tutur Agung.
2. Sektor hunian

Selain sektor jalan dan MUT, OIKN juga membuka peluang investasi kepada badan usaha di sektor hunian.
Hal tersebut sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto yang ingin menjadikan IKN sebagai ibu kota politik pada 2028 dan menyusul target Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono untuk membangun hunian lewat skema KPBU.
"Pertama kita telah siapkan 97 tower rumah susun dan 129 rumah tapak yang akan ditawarkan hari ini. Pada tahap pertama akan menawarkan dua proyek rusun dan satu proyek rumah tapak dengan total investasi Rp8 triliun dan ini kami targetkan akan segera masuk transaksi dalam waktu dekat, selambat-lambatnya di kuartal dua harus lakukan transaksi ini dengan pengadaan," beber Agung.
Kemudian pada tahap kedua bakal ada dua proyek rusun dan satu proyek rumah tapak dengan total nilai investasi Rp23 triliun yang target transaksinya pada pertengahan 2025.
"Proyek-proyek ini adalah yang ditawarkan dengan skema KPBU unsolicited sehingga bapak ibu sekalian yang hadir saat ini sebagai para calon pemrakarsa yang mengawali. Namun, untuk menjamin good governance, pelaksananan transkasi atau pengadaan secara terbuka melalui tender," ujar Agung.
3. OIKN buka kembali keran direct investment

Dalam kesempatan yang sama, OIKN juga membuka kembali keran direct investment untuk pembangunan fasilitas di IKN.
Agung mengungkapkan, OIKN sebelumnya telah mendapatkan komitmen investasi yang ditanamkan dari skema direct investment dengan nilai total Rp58,4 triliun. Komitmen investasi tersebut diperoleh lewat delapan kali groundbreaking yang dilakukan oleh para pelaku usaha sepanjang 2023 dan 2024.
"Pagi ini kita akan menyaksikan lima lagi pelaku usaha yang akan menandatangani PKS, perjanjian kerja sama pemanfaatan lahan. Lima perusahaan anak bangsa dengan nilai investasi estimasi yang dikomit di tahap pertama ini adalah Rp1,25 triliun," tutur Agung.
Adapun kelima pelaku usaha tersebut adalah PT Balikpapan Ready Mix Nusantara, PT Berkah Bersinar Abadi, PT Brantas Abipraya, PT Puri Persada Lampung, dan Universitas Negeri Surabaya.
"Untuk membangun mixed used, hotel, perkantoran, dan universitas sehingga diharapkan ekosistem perkotaan di IKN akan bisa berkembang lebih jauh lagi," ujar Agung.