Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Swiftonomics, Segini Dampak Konser Taylor Swift ke Ekonomi Singapura

Taylor Swift (Instagram.com/taylorswift)

Jakarta, IDN Times - Konser Taylor Swift The Eras Tour yang digelar selama enam hari di Singapura berdampak besar pada perekonomian negara tersebut.

Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo mengatakan sumbangan konser Taylor Swift di negara tersebut setara 0,85 persen produk domestik bruto (PDB).

“Nilai ekonominya diperkirakan 0,85 persen dari GDP Singapore,” kata Suryopratomo kepada IDN Times, Rabu (13/3/2024).

1. Sumbangannya lebih dari Rp60 triliun

Taylor Swift (dok. Billboard)

Berdasarkan data Bank Dunia (World Bank), PDB Singapura pada 2022 mencapai 466,79 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Jika dikonversi ke nilai tukar rupiah hari ini, maka nilainya setara Rp7.273 triliun (Rp15.581 per dolar AS).

Menurut perhitungan IDN Times mengacu pada angka PDB Singapura tahun 2022, 0,85 persen sumbangan ekonomi dari konser Taylor Swift nilainya sekitar 3,97 miliar dolar AS, atau setara Rp61,82 triliun.

Namun, Menurut Direktur Penelitian Makroekonomi Maybank, Erica Tay, konser Taylor Swift mendongkrak pemasukan dari sektor pariwisata sekitar 350 hingga 500 juta dolar Singapura (senilai Rp4,08 sampai Rp5,83 triliun).

"Namun, hanya mengukur nilai dari konsernya berdasarkan dampak ekonomi langsung saja, adalah hal yang tidak tepat,” kata Erica Tay mengutip The Straits Times.

2. Pemerintah Singapura akui beri insentif besar ke Taylor Swift demi monopoli Eras Tour

Patung Merlion di Singapura (pixabay.com/Jason Goh)

Pemerintah Singapura sendiri mengakui pihaknya memberi insentif kepada Taylor Swift demi meraih eksklusivitas penyelenggaraan Eras Tour di Asia Tenggara.

Namun, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong enggan membeberkan jumlah insentif yang diberikan kepada Taylor Swift agar tidak menggelar konser selain di Singapura untuk kawasan ASEAN. Dia mengatakan, kebijakan itu dilakukan demi mendongkrak pariwisata Negeri Singa yang sempat jatuh akibat pandemik COVID-19.

"Agensi kami negosiasi perjanjian dengan Taylor Swift untuk datang dan tampil di Singapura dan menjadikan Singapura satu-satunya tempat singgah turnya di Asia Tenggara. Ada insentif tertentu dari dana pemerintah yang ditujukan untuk mendukung industri pariwisata setelah terdampak COVID-19, dengan tujuan menjadikan Singapura jadi destinasi wisata di ASEAN," kata Lee dikutip Channel News Asia, Rabu (6/3/2024).

3. Singapura investasi besar-besaran demi selenggarakan Eras Tour

momen Sabrina Carpenter duet lagu White Horse dengan Taylor Swift (instagram.com/sabrinacarpenter)

Kembali ke Suryopratomo, selain memberikan insentif ke Taylor Swift dari anggaran negara, pemerintah Singapura juga berinvestasi besar-besaran pada aspek lain demi menyelenggarakan konser yang sukses.

“Semua petugas yang kerja di stadion dilatih lagi dua bulan. Stadion Kallang sistem masuknya sudah QR semua jadi tidak perlu investasi lagi,” ujar Suryopratomo.

Menurutnya, upaya itu dilakukan karena Singapura menyadari kekuatan besarnya saat ini adalah di bidang jasa. Sehingga, penyelenggaraan konser berjalan mulus. Bahkan, dari sisi ketersediaan makanan dan minuman yang bisa diakses penonton konser, hingga transportasi umum pun tanpa celah.

“Fasilitas sanitasi seluruh kota juga keadaannya prima. Dan keamanan sangat terjamin karena nyaris tidak ada pencuri dan pencopet,” tutur dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us