Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_3323.jpeg
Asosiasi Garmen dan Tekstil Indonesia (AGTI) menyambangi kantor Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, di Jakarta, Selasa (4/11/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • AGTI meminta perizinan industri TPT makin disederhanakan

  • AGTI nyatakan tak ada PHK, malah menambah kapasitas produksi dan perekrutan tenaga kerja baru

  • Diperlukan penguatan konsolidasi pemerintah dan dunia usaha untuk meningkatkan daya saing industri tekstil nasional

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Asosiasi Garmen dan Tekstil Indonesia (AGTI) menyambangi kantor Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Dalam pertemuan itu, Ketua Umum AGTI, Anne Patricia Sutanto mengatakan, pihaknya menyampaikan peta jalan atau roadmap penguatan daya saing dengan pendekatan analisis SWOT Analysis Peningkatan Daya Saing Industri TPT Nasional dan Ekosistemnya untuk memetakan peluang dan tantangan industri tekstil ke depan.

Selain itu, dalam dua minggu ke depan, AGTI akan menyampaikan rincian tantangan dan usulan untuk kelonggaran regulasi atau debottlenecking.

"Audiensi AGTI dan tanggapan Pak Menkeu dan jajaran Kemenku memberikan angin segar bagi industri garmen dan tekstil Tanah Air. AGTI meyakini bahwa membangun industri TPT bukan hanya efisien dan berdaya saing, tapi juga berkeadilan sosial, sesuai prinsip Ekonomi Pancasila," ujar Anne kepada awak media.

1. Minta perizinan industri TPT makin disederhanakan

Ilustrasi industri tekstil Dok.IDN Times/Istimewa

AGTI melihat Purbaya yang memimpin Komite Penanganan Dampak Sektor Keuangan (KSSK) sedang menyiapkan langkah-langkah konkret untuk memperkuat sektor industri padat karya tersebut, salah satunya dengan penyederhanaan perizinan industri.

"Pertemuan lanjutan dengan KSSK dijadwalkan untuk membahas berbagai aspek strategis, termasuk penyederhanaan perizinan industri, khususnya dalam penerapan PP Nomor 28 terkait perizinan lingkungan hidup," tutur Anne.

2. AGTI nyatakan tak ada PHK

Asosiasi Garmen dan Tekstil Indonesia (AGTI) menyambangi kantor Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Selasa (4/11/2025). (dok. AGTI)

Dalam kesempatan itu, Anne juga mengungkapkan, beberapa anggota AGTI saat ini tengah menambah kapasitas produksi, bahkan membuka perekrutan tenaga kerja baru.

"Tidak ada PHK (pemutusan hubungan kerja). Justru ada yang pensiun dan kami rekrut kembali. Bahkan salah satu anggota kami akan segera meresmikan pabrik baru. Artinya, industri ini terus tumbuh,” tutur dia.

3. Perlu penguatan konsolidasi pemerintah dan dunia usaha

Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Garmen dan Tekstil Indonesia (AGTI), Anne Patricia Sutanto bersama Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. (dok. AGTI)

Ke depan, AGTI akan melanjutkan roadshow ke berbagai daerah guna memperkuat jejaring dan konsolidasi dengan pelaku usaha, pekerja, serta pemerintah daerah.

"Kami percaya jika seluruh elemen— pemerintah, pengusaha, dan pekerja— bersatu dalam semangat Ekonomi Pancasila, maka daya saing industri tekstil nasional bisa meningkat dua kali lipat, bahkan melebihi negara pesaing,” tutur Anne.

Editorial Team