Tentukan Skala Prioritas Pelaksanaan Corporate Social Responsibility

Jakarta, IDN Times - Corporate Social Responsibility atau CSR sudah seharusnya menjadi bagian integral dari kelangsungan sebuah bisnis. Bukan untuk sekadar membentuk brand image, CSR idealnya menjadi sebuah kegiatan sosial yang dilakukan secara reguler, semata-mata untuk menyalurkan rasa tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan maupun masyarakat. Dalam pelaksanaannya, perusahaan biasanya melibatkan beberapa pihak eksternal untuk melancarkan kegiatan CSR tersebut.
Pada kesempatan ini, Salverina Putri, Public Relations and Partnership Associate di IDN Media, memaparkan sudut pandangnya mengenai CSR secara umum, serta kriteria yang ditetapkan oleh IDN Media untuk memilih rekan dalam melaksanakan kegiatan sosial perusahaan. Sebagai salah satu pihak yang berperan besar dalam kegiatan CSR IDN Media, Salverina membuka wawancara dengan berkata, "Because if you're good to others, you're best to yourself," tegas Salverina di awal percakapan.
1. Manfaat CSR untuk bentuk budaya positif karyawan

Selain memberi manfaat bagi masyarakat, kegiatan CSR juga bisa memberikan pengaruh yang baik terhadap karyawan dan kultur positif di tempat kerja. Inisiatif CSR yang perusahaan lakukan dapat meningkatkan sense of belonging karyawan terhadap perusahaan. Kultur positif yang terbentuk oleh pelaksanaan CSR juga turut mendorong karyawan untuk menerapkan perilaku kooperatif terhadap sesama. Tercapainya teamwork yang lebih efektif dapat menstimulasi kinerja teroptimal mereka.
CSR tentu memiliki makna yang lebih dalam, bukan sekadar menaikkan brand image perusahaan. "Namun, lebih dari itu, CSR diharapkan dapat menciptakan kepekaan dari masing-masing karyawan. Kalau di IDN Media sendiri, kegiatan CSR dilaksanakan melalui IDN Foundation, sebuah organisasi sosial nirlaba milik IDN Media yang berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dalam rangka mengundang Timmy untuk terlibat aktif, Timmy diminta untuk melakukan hal-hal sederhana, seperti post kegiatan tersebut di akun media sosial mereka," ucap Salverina.
Di sisi lain, IDN Foundation juga memfokuskan perhatiannya pada sektor pendidikan yang juga turut terdampak oleh pandemik COVID-19. "Tidak semua anak dapat mengakses internet untuk belajar daring. Untuk itu, kami menyediakan alternatif sarana belajar lain yang direalisasikan melalui sebuah saung baca di Tangerang. Meski pandemik belum mengizinkan Timmy untuk mengunjungi saung baca tersebut, IDN Foundation tetap mendorong mereka untuk mendonasikan buku-buku layak baca. Namun, nantinya Timmy akan dilibatkan dalam proses pengajaran juga. Untuk apa, sih? Untuk secara konsisten menjaga komitmen kita pada hal-hal yang sudah kita inisiasi pada mulanya. Kalau cuma ide dan pelaksanaan tanpa maintenance, tidak tepat juga," Salverina menuturkan.
2. Skala prioritas dalam menyalurkan bantuan

Selain sektor pendidikan, IDN Foundation juga memberikan perhatiannya pada masyarakat Indonesia yang menjadi korban bencana alam. Hal ini tentu menuntut IDN Foundation untuk bijak dalam mempertimbangkan pihak mana yang harus dibantu terlebih dahulu. Salverina menyatakan, "Pertimbangan itu ditentukan berdasar skala prioritas. Aksesnya bagaimana, banyaknya keperluan, dan urgensi, tentu saja. Seperti bencana gempa di Sulawesi Barat. Info yang aku terima, pengungsi di sana tidak memiliki akses menuju air bersih. Nah, ini, 'kan, kebutuhan mendasar dan krusial. Untuk itu, IDN Foundation melakukan pengadaan toren air di lokasi pengungsian."
Dengan melestarikan budaya positif di kantor seperti ini, Timmy tentu akan merasa lebih bangga pada perusahaan di mana mereka bekerja. "Dengan budaya positif seperti CSR, tentu saja kantor dapat memberi #PositiveImpact secara lebih luas. Dari situlah rasa bangga itu akan muncul. Dengan membudayakan semangat berbagi pada sesama, life balance antara rutinitas jasmani dan spiritual akan sama-sama terpenuhi," tegasnya.
3. Kriterianya mudah, tapi fundamental

Penting bagi perusahaan yang melaksanakan agenda CSR untuk memilih partner yang tepat. Kemudian, apa saja yang menjadi parameter? "Visi dan misi harus sejalan. Aku rasa ini sudah jadi rahasia umum, ya, jadi yang penting sama-sama ingin beri #PositiveImpact pada masyarakat. Kemudian, pengalaman partner terkait isu-isu yang akan dikerjakan bersama. Itu saja, sih, sederhana, tapi fundamental. Dengan dua poin yang aku sebutkan, insight mengenai pengumpulan dan penyaluran bantuan akan beragam. Selain itu, bantuan pun akan tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran juga," terang Salverina.
CSR memang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan perusahaan. Idealnya, setiap perusahaan, apalagi perusahaan yang sudah well-established, sudah melaksanakan kegiatan CSR supaya keseimbangan antara lingkungan, masyarakat, dan perusahaan tetap terjaga, sehingga proses pembangunan ekonomi yang berkelanjutan pun dapat terealisasi, pada akhirnya.