Ternyata Ini Alasan Banyak Alumni Kartu Prakerja Berwirausaha

Jakarta, IDN Times - Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja mengungkapkan alasan di balik banyaknya alumni peserta yang memilih berwirausaha pasca-mendapat pelatihan program Kartu Prakerja.
Menurut Direktur Eksekutif PMO Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, hal itu dikarenakan sulitnya mencari pekerjaan di tengah pandemik COVID-19.
Hal itu tercermin dari adanya penurunan lowongan pekerjaan sebesar 41 persen di tiga job portal yang digunakan dalam platform program Kartu Prakerja.
"Nah kalau kehilangan pekerjaan, orang kan tetap harus bertahan hidup, sementara sulit bagi teman-teman (peserta) bertahan hidup hanya mengandalkan bansos atau bantuan dari pemerintah. Karena itu biasanya mereka melakukan conversion yaitu menjalankan usaha kecil-kecilan," jelas Denni, secara virtual, Kamis (20/5/2021).
Oleh karena itu, lanjut Denni, pelatihan penjualan, pemasaran, dan kewirausahaan banyak digemari oleh para peserta program Kartu Prakerja.
1. Didukung oleh hasil survei Cyrus Network

Selain memberikan pelatihan, program Kartu Prakerja juga turut memberikan insentif sehingga program ini disebut semi bansos oleh pemerintah.
Survei Cyrus Network menunjukkan bahwa insentif yang diberikan pemerintah untuk peserta program Kartu Prakerja banyak digunakan untuk modal usaha.
Adapun, pemanfaatan insentif program Kartu Prakerja paling banyak digunakan responden untuk membeli bahan pangan, yakni sebesar 44,7 persen.
"Kemudian menyusul untuk modal usaha sebesar 38,7 persen, ditabung 3,4 persen, membayar tagihan listrik atau air dan sewa rumah berturut-turut sebesar 1,6 persen dan 1,4 persen," ujar Direktur Riset Cyrus Network, Fadhli MR.
2. Lebih dari 90 persen responden merasa puas dengan Kartu Prakerja
.jpg)
Minat wirausaha yang ada pada diri para alumni Kartu Prakerja kemudian berbanding lurus dengan kepuasan mereka.
Dalam survei tersebut, Fadhli menemukan fakta bahwa para responden merasa puas dengan adanya pelatihan dalam program Kartu Prakerja.
"Apakah responden puas atau tidak puas dengan platform Kartu Prakerja ini? Ternyata 96,2 persen para responden menjawab puas dan sangat puas, angka yang cukup tinggi. Rinciannya 74,1 persen merasa puas dan 22,1 persen merasa sangat puas," jelas dia.
Kepuasan responden juga ditunjukkan terhadap lembaga pelatihan program Kartu Prakerja, yakni sebesar 96,7 persen. Pun halnya dengan tingkat kepuasan penerima Kartu Prakerja terhadap mitra pembayaran insentif yang mencapai 96,1 persen.
3. Lebih dari 98 persen penerima ingin Kartu Prakerja dilanjutkan pemerintah

Tak heran jika kemudian para penerima Kartu Prakerja berharap pemerintah dapat terus melanjutkan program tersebut. Mereka menilai Kartu Prakerja sangat membantu dalam menghadapi situasi pandemik COVID-19.
"Kesimpulan yang bisa kami ambil dari responden melalui survei ini adalah pemerintah harus melanjutkan program Kartu Prakerja karena dianggap memberikan manfaat yang telah para responden rasakan," kata Fadhli.
Sebanyak 98,4 persen responden setuju pemerintah perlu melanjutkan program Kartu Prakerja tersebut. Sedangkan, sebanyak 1,6 persen responden tidak setuju program itu dilanjutkan.