Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Mei 2021 sebesar 0,32 persen. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan kenaikan inflasi ini terjadi karena bulan puasa dan hari raya Idul Fitri.

"Inflasi 0,32 persen karena ada kenaikan permintaan di bulan Mei seperti bahan makanan saat puasa dan hari raya," kata Setianto dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/6/2021).

Angka inflasi ini meruapakan yang tertinggi pada tahun ini sejak Januari 2021 sebesar 0,26 persen.

1. Komoditas yang menyumbang inflasi di bulan Mei

Ilustrasi daging ayam yang dijual di pasar.(IDN Times/Holy Kartika)

Setianto memaparkan ada sejumlah komoditas yang menyumbang inflasi di bulan Mei. Seperti daging ayam dan tarif angkutan udara yang masing-masing menyumbang kenaikan inflasi sebesar 0,04 persen.

Sementara jeruk dan daging sapi berkontribusi masing-masing 0,02 persen terhadap inflasi Mei. "Ada juga minyak goreng, emas perhiasan dan tarif angkutan antar kota," ujarnya.

2. Inflasi terjadi di 78 kota di Indonesia

Default Image IDN

Inflasi sebesar 0,32 persen pada Mei 2021 terjadi di 78 dari 90 kota di Indonesia. Sementara 12 kota lainnya justru mengalami deflasi. Setianto menyebut kota Manokrawi sebagai kota dengan inflasi tertinggu yakni 1,82 persen.

"Inflasi di Manokrawi disumbang oleh angkutan udara 0,07 persen dan bayam 0,29 persen," katanya.

3. Data inflasi Mei dibandingkan bulan dan tahun sebelumnya

Default Image IDN

Kecuk juga melaporkan inflasi tahun ke tahun atau Mei 2021 terhadap Mei 2020 naik menjadi 1,68 persen.

Adapun pada bulan April lalu inflasi di Indonesia tercatat sebesar 0,13 persen, Maret sebesar 0,08 persen, Februari 0,10 dan Januari sebesar 0,26 persen.

Editorial Team