Jakarta, IDN Times - Bendahara Umum (Bendum) Partai Gerindra, Thomas Djiwandono, membantah dirinya akan menjadi Menteri Keuangan (Menkeu) di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Enggak, bukan, bukan, saya tidak akan menjadi menteri keuangan, itu bisa saya katakan," kata Thomas yang juga menjabat sebagai Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibrandia kepada IDN Times saat ditemui di Kantor IDN Media, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024).
Selain itu, Thomas juga membantah dirinya akan menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Kalau menteri BUMN juga tidak, infonya salah itu," tegasnya.
Thomas lantas memastikan saat ini Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran sedang fokus menyiapkan proses pemerintahan berikutnya, pasca pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang akan berakhir pada 20 Oktober 2024.
"Ya itu kan hal-hal yang nanti akan nanti bulan Oktober. Kita kan sekarang kerja beneran saja," imbuhnya.
Thomas Djiwandono sebelumnya diisukan bakal dipilih menjadi Menkeu atau Menteri BUMN. Mengingat posisinya yang strategis sebagai Bendum Gerindra sekaligus Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Isu itu semakin menguat saat Menkeu Sri Mulyani memperkenalkan keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto itu kepada publik.
Momen ini terjadi ketika Sri Mulyani mengikuti jumpa pers usai menerima kunjungan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, pada Jumat (31/5/2024) lalu.
Dalam momen pengenalan itu, Sri Mulyani mengaku punya sebutan khusus terhadap Thomas. Ia menuturkan, biasa memanggil Thomas dengan sebutan Tommy.
"Itu namanya Pak Tommy Djiwandono, aku manggilnya Mas sih sebetulnya, tapi Pak terlalu tua. Mas Tommy Djiwandono untuk yang belum kenal atau sebagian sudah mengenal beliau," ujar Sri Mulyani.