Thomas Djiwandono Tegaskan Investasi Belum Ngebut Bukan soal Insentif

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Thomas Djiwandono menilai regulasi menjadi faktor utama dalam menarik investasi, terlepas dari berbagai insentif pajak yang sudah tersedia.
Dia menyoroti, meskipun insentif perpajakan di Indonesia sudah melimpah, termasuk di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), investasi yang masuk masih belum optimal.
"Jadi, kalau bicara insentif di Kemenkeu intinya kan, misalnya dari perpajakan kan. Tapi kalau dilihat dari situ sebenarnya tax incentive kita banyak. Itu banyak, KEK kita juga cukup banyak kan," kata dia dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times, yang diadakan di kantor pusat IDN di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Dalam pertemuannya dengan Oracle dua minggu lalu, Thomas menyebut perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) tidak mengutamakan insentif pajak. Sebaliknya, mereka menyoroti kebutuhan regulasi yang selaras dengan ekosistem rantai pasok global.
Barang impor yang digunakan, seperti produk daur ulang, membutuhkan aturan yang mendukung kelancaran ekosistem tersebut yang hingga kini dinilai belum optimal.
"Kenapa investasinya masih belum? Memang saya rasa regulasi itu adalah kuncinya," sambungnya.
Dia mencontohkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang telah menawarkan insentif maksimal, namun masih memerlukan infrastruktur dasar seperti air dan fasilitas pendukung lainnya untuk menarik investor.
"Contoh di IKN kan masih belum, padahal udah ya kan luar biasa kita zero everything, nggak ada tuh. Tapi poinnya bahwa karena kita harus membangun yang lain-lain dulu. Misalnya kalau di IKN kan paling gampang secara fisik ya air segala macam itu dulu lho, infrastruktur," ucap dia.