Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi grafik merah (pexels.com/StockRadars Co.)

Resesi adalah suatu kondisi di mana terjadi penurunan aktivitas ekonomi atau kemerosotan ekonomi selama lebih dari beberapa bulan. Biasanya kondisi ini bertepatan dengan lonjakan PHK, perlambatan pertumbuhan upah pekerja, penurunan daya beli masyarakat, hingga penurunan harga saham. Resesi memang tidak pernah menyenangkan, karena bisa mengguncang perekonomian.

Saat terjadi resesi, pengaturan atau pengolahan uang yang tepat adalah kunci untuk bisa tetap bertahan. Dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa tips menjaga keuangan tetap aman saat resesi. Apa saja? Simak berikut.

1. Menyiapkan uang tunai siap pakai

ilustrasi uang tunai (pexels.com/MART PRODUCTION)

Menyiapkan uang tunai atau cash bisa menjadi jaring pengaman pertama saat terjadi resesi atau krisis ekonomi. Langkah ini dapat memudahkan akses ke keuangan kamu ketika dibutuhkan secara mendadak. Sedangkan uang yang diinvestasikan atau disimpan dalam instrumen keuangan yang tidak mudah dicairkan, mungkin tidak bisa diharapkan di masa pelik seperti resesi.

Taylor Kovar, CEO 11Financial (penasihat investasi terdaftar di Texas) yang dilansir Nasdaq, merekomendasikan untuk menyimpan uang dalam bentuk tunai atau instrumen yang mudah dicairkan seperti surat utang negara ketika terjadi resesi. Ia juga menambahkan, bahwa menjaga uang atau tabungan tetap likuid sangat penting di tengah masa krisis untuk menutup pengeluaran sehari-hari. Setidaknya, siapkan uang tunai yang cukup minimal untuk kehidupan tiga atau enam bulan ke depan.

2. Perlukah menarik seluruh uang atau tabungan dari bank?

Editorial Team

Tonton lebih seru di