Begini Cerita Tom Cruise Selamatkan Ray Ban dari Kebangkrutan

Jakarta, IDN Times - Salah satu aktor terbaik Hollywood Tom Cruise ternyata tidak hanya piawai dalam membintangi sejumlah film penuh aksi seperti Top Gun dan Mission Impossible. Bintang yang memulai karir aktingnya di Hollywood dengan membintangi film Taps pada 1981 juga piawai dalam membantu meningkatkan penjualan kacamata dari sebuah brand ternama.
Produsen kacamata hitam dan kacamata desain itu bernama Ray-Ban yang didirikan oleh Bausch & Lomb pada 1936. Bagaimana mungkin seorang aktor, yang baru saja masuk ke Hollywood, membantu merek yang sudah berusia puluhan tahun? Nah begini caranya.
1. Tom Cruise dongkrak angka penjualan Ray Ban

Salah satu adegan Tom Cruise yang paling dikenal adalah dari film yang dibintanginya yakni Risky Business pada 1983. Meskipun, Tom Cruise sekarang paling terkenal karena memberikan pertunjukan penuh aksi dalam film-film aksi seperti Top Gun dan Mission Impossible.
Ketika Tom Cruise memakai salah satu ikon Ray Ban yakni Wayfarers dalam film Risky Business 1983, penjualan kacamata meningkat sekitar 50 persen atau sekitar 360 ribu pasang. Angka penjualan tersebut pada saat merek Ray-Ban hanya menjual sekitar 200 ribu pasang per tahun. Angka tersebut meningkat sebanyak 18 ribu buah setelah majalah GQ menggunakan kacamata Ray Ban menjadi salah satu bahan tulisan mereka.
2. Ada 3 hingga 4 juta Wayfarers dijual setiap tahun

Pada tahun 1988 dan setelahnya, 3 hingga 4 juta Wayfarers dijual setiap tahun oleh Bausch + Lomb. Meroketnya angka penjualan karena para penggemar ingin memakai apa yang dikenakan Tom Cruise di film itu.
Tom Cruise masih memuja Ray Ban Wayfarers dan Aviators hingga kini. Meskipun, banyak kritikus menyatkan jika produk-produk Ray Ban sudah usang. Ketika ditanya oleh wartawan pada tahun 2013 di pemutaran perdana Star Trek: Into Darkness, jika kacamata gelapnya adalah kacamata 3-D untuk film tersebut, Tom Cruise menjawab "Bukan bro, ini (kacamata) Ray-Ban," ujarnya saat dikutip dari Firstpost, Senin (11/7/2022).
3. Bos asal Italia pemilik merek kacamata Ray-Ban meninggal dunia

Sebagai informasi, Leonardo Del Vecchio, pengusaha Italia pemilik merek kacamata Ray-Ban, meninggal dunia. Del Vecchio dilaporkan mengembuskan napas terakhir di usia 87 tahun, melansir Bloomberg, Selasa (28/6/2022).
EssilorLuxottica, pengecer kacamata top dunia dan produsen lensa korektif terbesar yang berbasis di Paris, Prancis, mengumumkan kematian pendiri mereka pada Senin, 27 Juni 2022, waktu setempat.
"Saya kehilangan seorang teman dan pendamping dalam petualangan profesional yang panjang ini. Kepergianmu membuat saya sangat sedih," kata desainer Giorgio Armani dalam sebuah tweet.