Bahlil Sebut Tutupnya SPBU Shell di RI Hanya Kabar Burung

- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan belum ada informasi resmi mengenai rencana Shell hentikan operasinya di Indonesia.
- Bahlil mengimbau publik agar tidak terpengaruh oleh rumor penutupan SPBU Shell, karena operasionalnya masih berjalan baik.
Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menegaskan hingga saat ini belum ada informasi resmi mengenai rencana Shell untuk menghentikan operasinya di Indonesia.
Dia mengimbau publik agar tidak terpengaruh oleh rumor yang menyatakan Shell akan menghentikan operasinya di Indonesia, khususnya terkait stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
"Shell? belum saya dengar, belum ada. Jangan (penutupan SPBU Shell) kabar burung lah, belum ada," kata Bahlil kepada jurnalis di Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/11/2024).
1. Bahlil pastikan semuanya baik-baik saja

Mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu mengatakan, operasional Shell di Indonesia masih berjalan dengan baik. Jadi, tidak ada masalah yang perlu dikhawatirkan.
"Insyaallah kok, masih tetap baik-baik aja semua (terkait operasional Shell)," ujar Bahlil.
2. Shell sudah menyampaikan klarifikasi

Sebelumnya, Shell Indonesia menegaskan rumor yang beredar tentang penutupan operasional seluruh SPBU hanyalah isapan jempol belaka.
"Shell Indonesia menginformasikan bahwa informasi yang beredar terkait rencana Shell untuk menutup seluruh SPBU di Indonesia adalah tidak benar," ujar Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea kepada IDN Times, Minggu (24/11).
3. Rumor disampaikan asosiasi perusahaan migas

Kabar penutupan SPBU Shell diembuskan oleh Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas). Mereka mengaku mendengar desas-desus terkait penutupan SPBU Shell, tetapi tidak bisa mengonfirmasi kebenarannya.
Ketua Komite Investasi Aspermigas, Moshe Rizal mengaku mendengar rumor berhentinya operasi Shell di Indonesia. Namun, Moshe mengaku belum tahu sejauh mana kebenaran rumor tersebut.
"Mungkin ada alasan tertentu di belakangnya. Setiap perusahaan itu kan beda-beda. Mungkin dia lihat, oh ya SPBU di sini, saya setop dulu lah karena saya mau mikirin yang lebih menguntungkan, misalkan lebih besar atau lagi fokus kapitalnya ke area lain, gitu kan bisa aja," tutur Moshe kepada IDN Times.