Trump dan Zelenskyy Teken Kesepakatan Mineral di Washington

- AS dan Ukraina meneken perjanjian mineral penting di Washington, memberi akses istimewa bagi AS atas sumber daya alam Ukraina.
- Perjanjian ini dianggap sebagai titik balik penting dalam hubungan AS-Ukraina setelah pertemuan sengit antara Trump dan Zelenskyy.
- Dana investasi rekonstruksi bersifat patungan, dengan keputusan strategis ditentukan secara bersama oleh kedua pihak.
Jakarta, IDN Times – Amerika Serikat (AS) dan Ukraina resmi meneken perjanjian mineral penting di Washington pada Rabu (30/4/2025). Kesepakatan ini memberi akses istimewa bagi AS atas sumber daya alam Ukraina, sebagai imbalan pembentukan dana investasi rekonstruksi pascaperang. Penandatanganan berlangsung setelah negosiasi alot selama berbulan-bulan sejak awal 2024.
Hubungan kedua negara sebelumnya sempat memanas usai pertemuan sengit antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih pada Februari lalu. Perjanjian ini dianggap sebagai titik balik penting dalam hubungan AS–Ukraina setelah momen konfrontatif tersebut.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyampaikan perjanjian ini menandai komitmen jangka panjang terhadap perdamaian dan kedaulatan Ukraina.
“Perjanjian ini secara jelas memberi sinyal ke Rusia bahwa Pemerintahan Trump berkomitmen pada proses perdamaian yang berpusat pada Ukraina yang bebas, berdaulat, dan makmur,” kata Bessent, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (2/5/2025).
1. Trump sebut kesepakatan sebagai bentuk kompensasi perang

Trump sejak awal tahun mendorong pembentukan kesepakatan ini sebagai bentuk timbal balik atas bantuan AS selama invasi Rusia. Menurutnya, pengembangan sumber daya Ukraina bisa menjadi pengganti nyata atas miliaran dolar yang sudah digelontorkan.
Trump mengonfirmasi bahwa ia dan Zelenskyy sempat membahas kesepakatan ini saat keduanya hadir di pemakaman Paus Fransiskus minggu lalu. Ia menyebut ingin memastikan AS tidak tampil “naif” dalam dukungan kepada Ukraina.
Dalam forum town hall yang disiarkan NewsNation, Trump menyebut perjanjian ini sebagai upaya perlindungan kepentingan nasional AS.
“Aku ingin dilindungi. Aku tidak mau terlihat bodoh di luar sana,” ucap Trump dalam siaran tersebut.
2. Dana rekonstruksi dikelola bersama, Ukraina tetap pegang kendali

Kementerian Ekonomi Ukraina menyatakan bahwa dana rekonstruksi akan bersifat patungan dan seluruh dananya hanya akan diinvestasikan di Ukraina selama 10 tahun pertama. Setelahnya, keuntungan bisa dibagi di antara kedua pihak.
Setiap keputusan strategis dalam pengelolaan dana akan ditentukan secara bersama, dengan hak suara seimbang antara AS dan Ukraina. Dana tersebut tidak mencakup bantuan militer AS di masa lalu, melainkan hanya yang akan datang.
Yulia Svyrydenko, Menteri Ekonomi Ukraina, menekankan bahwa negaranya tetap memegang kendali atas pengelolaan tambang dan lokasi eksplorasi.
“Kami memperoleh bukan hanya investasi, tapi juga mitra strategis yang berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi,” ujar Svyrydenko melalui pernyataan resmi yang dikutip dari Al Jazeera, Jumat (2/5/2025).
3. Ukraina jaga kedaulatan, kesepakatan belum jamin keamanan

Sebelum penandatanganan, Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan bahwa kesepakatan tidak akan mengganggu ambisi negaranya untuk bergabung dengan Uni Eropa. Ia memastikan Ukraina tetap memiliki kendali penuh atas wilayah tambang, infrastruktur, dan kekayaan alamnya.
Namun, belum jelas apakah perjanjian ini menyertakan jaminan keamanan yang diinginkan Ukraina dalam menghadapi Rusia. Sementara itu, pemerintahan Trump mengklaim bahwa keterlibatan ekonomi AS dapat mencegah agresi lebih lanjut.
Tymofiy Mylovanov, mantan menteri ekonomi Ukraina, menyebut hasil akhir ini sebagai pencapaian politik besar bagi kedua pihak.
“Ukraina bertahan. Meski ditekan habis-habisan, semua tuntutan berlebihan dari pihak lain akhirnya gugur,” tulis Mylovanov di X.