Rusia Sebut Ukraina Hilang Usai Perjanjian Mineral dengan AS

Jakarta, IDN Times - Wakil Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, bahwa Ukraina hilang setelah menyetujui perjanjian eksploitasi mineral dengan Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan bahwa persetujuan antara Washington dan Kiev adalah sebuah sinyal kuat kepada Moskow untuk segera mengakhiri perang di Ukraina.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Ukraina, Yulia Svyrydenko, menyambut baik persetujuan dengan AS ini yang disebut akan mengundang investasi sektor pertambangan di negara Eropa Timur tersebut.
1. Sebut AS berhasil memaksa Ukraina membayar bantuan perang
Medvedev menyebut bahwa AS telah sukses dalam memaksa Ukraina untuk membayar bantuan militer dengan sumber daya mineral miliknya.
"Trump akhirnya berhasil menghancurkan rezim Kiev. Sekarang, seluruh suplai militer ke Ukraina harus dibayarkan dengan seluruh kekayaan nasional dari sebuah negara yang sudah hilang," tuturnya pada Kamis (1/5/2025), dikutip The Moscow Times.
Mantan presiden Rusia tersebut mengklaim bahwa senat AS tengah mempersiapkan sanksi lanjutan kepada Rusia kecuali jika Moskow mau mengikuti negosiasi perdamaian tersebut.
"Senat dari Partai Republikan mempersiapkan penerapan sanksi kepada kami. Kami akan melihat bagaimana pemerintahan baru di AS menanggapinya. Popularitas Trump terus menurun dan di dalam negaranya ada penolakan kebijakannya," tambahnya.
2. Rusia dan AS masih lanjutkan dialog perdamaian

Duta Besar Rusia di PBB, Vasily Nebenzya, mengatakan bahwa Rusia dan AS masih melanjutkan dialog untuk menentukan solusi damai untuk mengakhiri konflik di Ukraina.
"Dialog masih berlanjut dan banyak kemungkinan terkait dengan masa depan sebuah negosiasi damai yang belum didiskusikan. Kami memilih cara diplomatis untuk mencapai mengakhiri operasi militer khusus ini," terangnya, dilansir Tass.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, meminta agar dialog tidak dipandang sebagai sensasi untuk mengembalikan ke normalitas.
"Di bawah semua situasi sebuah dialog adalah cara yang paling diutamakan. Saya memperingatkan pada situasi terkini dialog AS-Rusia adalah sesuatu yang luar biasa. Ini hanyalah sebuah awal menuju ke normalitas," tandasnya.
3. Zelenskyy mengapresiasi perjanjian mineral dengan AS

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengungkapkan bahwa persetujuan perjanjian eksploitasi mineral dengan AS akan membuka jalan menuju modernisasi industri di Ukraina.
"Kami melihat hasil lain dari perbincangan yang termasuk salah satu pertemuan berarti. Saya dan Presiden Trump menggunakan setiap menit dengan baik. Saya berterima kasih padanya atas upayanya," ungkapnya, dikutip TVP World.
Zelenskyy menambahkan bahwa perjanjian ini memberikan perubahan signifikan dari seluruh proses negosiasi perdamaian. Ia mengklaim, perjanjian ini membuktikan bahwa AS dan Ukraina adalah rekan yang setara.
Ia menyebut, perjanjian tersebut menunjukkan tidak adanya utang dari Ukraina ke AS dan justru pendirian dana rekonstruksi untuk Ukraina. Langkah itu akan memberikan investasi besar di Ukraina dan meningkatkan keuntungan.