- 18 UMKM sektor wastra, kriya, fesyen, dan aksesori tampil di Lobby Hall A,
- 6 UMKM kuliner unggulan di Talam Hall B,
- 7 UMKM co-branding yang berpartisipasi secara mandiri.
UMKM Binaan Pertamina Raup Omzet Rp4,7 Miliar di Inacraft 2025

- UMKM binaan Pertamina raih omzet Rp4,7 miliar di Inacraft 2025
- Booth interaktif dan edukasi kesehatan menarik ribuan pengunjung
- Keberhasilan UMKM dinilai dari dampak sosial dan budaya yang dihasilkan serta kemampuan menembus pasar global
Jakarta, IDN Times - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan PT Pertamina (Persero) berhasil meraih transaksi omzet hingga Rp4,7 miliar dalam ajang Inacraft on October 2025, yang digelar pada 1–5 Oktober 2025 di Jakarta Convention Center (JCC).
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyampaikan capaian tersebut meningkat hampir 62 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selama lima hari pameran, 32 UMKM yang difasilitasi Pertamina sukses menarik perhatian ribuan pengunjung.
“Peningkatan omzet ini menunjukkan bahwa kualitas produk dan daya saing UMKM binaan Pertamina terus meningkat. Kami tidak hanya membantu promosi, tetapi juga memperkuat kapasitas usaha agar mereka siap bersaing di pasar nasional bahkan global,” ujar Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangan tertulis, Selasa (7/10/2025).
1. Aktivasi Booth Interaktif hingga Edukasi Kesehatan

Tak hanya menampilkan produk unggulan, booth UMKM binaan Pertamina juga menghadirkan berbagai aktivasi menarik dan edukatif, mulai dari kegiatan membatik, lucky dip berhadiah, podcast inspiratif bersama pelaku UMKM, hingga sesi health talk bertajuk “Sendok Obat” (Senggol Dokter Obrolan Sehat), yang digelar bertepatan dengan Hari Batik Nasional.
Partisipasi 32 UMKM binaan Pertamina terbagi dalam beberapa kategori:
2. Keberhasilan UMKM tak hanya dinilai dari transaksinya

Kehadiran UMKM binaan Pertamina di Inacraft 2025 merupakan bagian dari implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), khususnya pada pilar “Pertamina untuk Indonesia Maju.”
Melalui berbagai inisiatif seperti Rumah BUMN, Pertamina SMEXPO, dan Pertamina UMK Academy, Pertamina terus berkomitmen mendorong UMKM untuk naik kelas dan menembus pasar global.
“Kami percaya, keberhasilan UMKM bukan hanya diukur dari transaksi, tetapi juga dari seberapa besar dampak sosial dan budaya yang dihasilkan,” ucap Fadjar.
3. Batik dayak tembus hingga pasar Internasional

Salah satu UMKM binaan yang mencuri perhatian dalam pameran tahun ini adalah Batik Mata Andau dari Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Usaha rumahan yang didirikan oleh Yoga Rustaman bersama istrinya sejak 2017 ini membawa misi melestarikan batik khas Dayak agar lebih dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
Founder Batik Mata Andau menjelaskan telah melibatkan 20 pengrajin batik, yang mayoritas merupakan perempuan berusia di atas 50 tahun, Batik Mata Andau menjadi bukti bahwa pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi dapat berjalan beriringan. Dalam pameran ini, mereka berhasil menjual lebih dari 800 potong outer bermotif khas Dayak hanya dalam hitungan hari. Keindahan karya mereka bahkan mendapat apresiasi dari sejumlah tokoh nasional yang hadir di lokasi.
Tak hanya sukses di pasar domestik, produk Batik Mata Andau juga menarik minat pembeli dari Korea, Jepang, hingga Turki, serta dipercaya oleh salah satu BUMN transportasi untuk memproduksi seragam korporasi bernuansa budaya Nusantara.
“Keikutsertaan kami di Inacraft 2025 bersama Pertamina benar-benar membuka banyak peluang baru. Selain omzet meningkat signifikan, kami juga mendapat apresiasi dan calon pembeli dari luar negeri. Dukungan Pertamina bukan hanya soal pameran, tetapi juga pendampingan usaha yang manfaatnya sangat terasa,” ungkap Yoga.