Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Uni Eropa Bersatu Lawan Tarif Trump, Siapkan Pukulan Balik

Bendera Uni Eropa (unsplash.com/Antoine Schibler)
Intinya sih...
  • Uni Eropa (UE) merencanakan serangan balik terhadap tarif AS yang merugikan ekonomi global.
  • Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, membuka pintu negosiasi dengan Washington namun siap bertindak tegas jika diplomasi gagal.

Jakarta, IDN Times - Uni Eropa (UE) bergerak cepat menyusun strategi menghadapi tarif baru yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Pada Minggu (6/4/2025) dilaporkan negara-negara anggota UE tengah mencari kesatuan untuk melancarkan serangan balik pertama terhadap kebijakan perdagangan AS yang dinilai merugikan ekonomi global.

Langkah ini diambil setelah Trump mengumumkan tarif sebesar 20 persen untuk impor dari UE pada Rabu (2/4), sebagai bagian dari agenda reciprocal tariffs. UE, sebagai mitra dagang terbesar AS merespons dengan menyiapkan langkah balasan yang terukur, menargetkan produk AS senilai hingga 28 miliar dolar AS (Rp481,8 triliun) demi melindungi kepentingan ekonomi 27 negara anggotanya.

1. Upaya diplomasi sebelum aksi balasan

ilustrasi gambar bendera Uni Eropa (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Meski menyiapkan serangan balik, UE tetap membuka pintu negosiasi dengan Washington. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen pada Jumat (4/4/2025) menyatakan, blok tersebut lebih memilih dialog untuk menghindari perang dagang yang lebih luas. Namun, ia menegaskan, UE siap bertindak tegas jika diplomasi gagal.

Pertemuan darurat menteri perdagangan UE dijadwalkan berlangsung di Luksemburg pada Senin (7/4). Dalam pertemuan ini, daftar produk AS yang akan dikenakan tarif balasan, seperti bourbon dan barang teknologi akan diselesaikan.

"Kami ingin solusi, tapi kami tidak akan tinggal diam," kata von der Leyen dalam konferensi pers di Brussels.

2. Dampak ekonomi yang mengkhawatirkan

Ilustrasi ekonomi global (Pixabay)

Tarif Trump diprediksi akan mengguncang perekonomian UE, khususnya sektor ekspor seperti otomotif dan anggur. Data dari Deutsche Bank pada Kamis (3/4), memperkirakan penurunan produk domestiik bruto (PDB) kawasan Uni Eropa sebesar 0,4-0,8 persen akibat kebijakan ini, memperburuk prospek ekonomi 2025-2026.

Produsen anggur Italia, seperti Prosecco dan Brunello di Montalcino, sudah merasakan ancaman.  UE berjanji melindungi industri lokal dari guncangan ini dengan langkah cepat dan terkoordinasi.

3. Tekanan pada industri teknologi AS

Google Pixel 9a (google.com) | Apple iPhone 16e (apple.com)

Sebagai bagian dari strategi balasan, UE mempertimbangkan untuk menargetkan raksasa teknologi AS seperti Google dan Apple. Langkah ini didorong oleh keluhan lama bahwa perusahaan teknologi AS menikmati keuntungan besar di pasar Eropa tanpa kontribusi pajak yang seimbang.

"Sektor digital adalah titik lemah mereka. Kami bisa memukul di sana," kata seorang pejabat senior UE yang enggan disebut namanya kepada The New York Times pada Sabtu (5/4).

Opsi ini dilihat sebagai senjata ampuh, meski berisiko memengaruhi konsumen Eropa yang bergantung pada layanan teknologi tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us