Waskita Dapat Proyek Baru Rp5,6 Triliun hingga Oktober 2025

- Waskita Karya fokus pada proyek prioritas pemerintah, termasuk infrastruktur transportasi, perumahan, dan fasilitas pendidikan serta kesehatan.
- Selama 10 tahun terakhir, Waskita Karya telah menyelesaikan ratusan proyek besar di berbagai sektor, termasuk jalan tol, jembatan, bendungan, irigasi, rumah sakit, dan pendidikan.
- Perusahaan menyiapkan empat strategi peningkatan kinerja setelah restrukturisasi efektif sejak Oktober 2024, termasuk perluasan pasar ke berbagai lembaga dan sektor serta peningkatan kualitas mutu proyek.
Jakarta, IDN Times - PT Waskita Karya (Persero) Tbk tercatat mengelola 65 hingga Oktober 2025 proyek. Proyek tersebut mencakup pembangunan jalan tol, transportasi massal, dan infrastruktur air. Hal itu mencakup Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, Jalan Tol IKN Seksi 3B, LRT Jakarta Fase 1B, Bendungan Mbay, serta Bendungan Jragung.
Perusahaan menyampaikan, nilai kontrak baru (NKB) yang telah diraih hingga September 2025 mencapai sekitar Rp5,6 triliun. Mayoritas proyek baru tersebut berasal dari sektor sumber daya air (SDA), sejalan dengan fokus pemerintah terhadap ketahanan pangan, energi, dan air.
"Baru-baru ini Waskita Karya dipercaya mengerjajakan Paket Pekerjaan Konstruksi Karian Dam-Serpong Conveyance System (KSCS) Project Package 1 senilai Rp484,3 miliar," kata Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Selain itu, badan usaha milik negara (BUMN) di sektor konstruksi itu mengajarkan Daerah Irigasi Komering Sub DI Lempuing Fase 3 Paket I di Sumatera Selatan senilai Rp318,54 miliar.
1. Fokus pada proyek prioritas pemerintah

Ermy menjelaskan, Waskita Karya berfokus pada pembangunan infrastruktur yang mendukung program prioritas pemerintah. Proyek yang dikerjakan mencakup fasilitas transportasi, perumahan, infrastruktur perkotaan dan pedesaan, hingga pembangunan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Perusahaan juga terlibat dalam pembangunan fasilitas pendidikan, pertanian, dan kesehatan, termasuk rumah sakit dan sekolah di sejumlah daerah.
"Perseroan terus berkontribusi dalam mewujudkan Asta Cita Presiden, Program Prioritas Pemerintah, serta Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC)," ujarnya.
2. Rampungkan berbagai proyek dalam satu dekade

Dalam 10 tahun terakhir, Waskita Karya telah menyelesaikan berbagai proyek besar, antara lain Jalan Tol Cimanggis-Cibitung di Jawa Barat, Jalan Tol Semarang-Batang di Jawa Tengah, Jalan Lintas Selatan (JLS) Lot 6B di Jawa Timur, dan Jembatan Ogan di Sumatera Selatan.
"Waskita Karya meyakini, semakin banyak akses konektivitas dibangun, maka semakin cepat pula pemerataan kesejahteraan masyarakat terwujud. Itu karena, proyek jalan, jalur transportasi, dan jembatan tidak hanya memudahkan mobilitas manusia, arus logistik barang dan jasa, tapi juga mendorong peluang ekonomi baru," tutur Ermy.
Pada sektor sumber daya air (SDA), Waskita mengerjakan 28 proyek bendungan dan 22 proyek irigasi selama periode 2015–2025. Beberapa di antaranya telah beroperasi seperti Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur (NTT), Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan, Bendungan Way Sekampung di Lampung, dan Irigasi Rentang di Jawa Barat.
Saat ini terdapat sembilan proyek bendungan yang masih berjalan, termasuk Mbay, Jragung, Tiga Dihaji, dan Rukoh, serta 13 proyek irigasi seperti Belitang Lempuing di Sumatera Selatan, DI Cibaliung di Jawa Barat, dan Irigasi Wanam di Papua Selatan.
Selain itu, Waskita juga menangani 20 proyek rumah sakit dalam lima tahun terakhir, antara lain RSUD Tigaraksa di Tangerang, ruang rawat isolasi RSUP Fatmawati, fasilitas perawatan Covid di RSCM Jakarta, RSUD Akhmad Berahim di Tana Tidung, serta peningkatan kelas RSUD Kubu Raya di Kalimantan Barat.
Di bidang pendidikan, perusahaan mengerjakan sejumlah gedung universitas dan politeknik, termasuk Gelanggang Inovasi dan Kreasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), dan Politeknik Negeri Malang.
"Kami menghadirkan ruang belajar yang nyaman dan inklusif bagi generasi penerus bangsa. Langkah ini sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan Indonesia," papar Ermy.
3. Jalankan empat strategi peningkatan kinerja

Ermy menambahkan, perusahaan menyiapkan empat strategi untuk memperkuat kinerja setelah restrukturisasi yang efektif sejak Oktober 2024. Strategi tersebut mencakup peningkatan pencapaian kontrak baru melalui perluasan pasar ke kementerian, lembaga, BUMN, BUMD, pemerintah daerah, dan sektor swasta.
Langkah berikutnya adalah peningkatan kualitas mutu proyek untuk menjaga kepercayaan pelanggan, efisiensi biaya melalui penerapan lean construction dan teknologi Building Information Modelling (BIM) serta akal imitasi (AI).
"Peningkatan kapasitas dan kapabilitas human capital turut menjadi perhatian. Perseroan berkomitmen menyiapkan beragam program pengembangan dan sertifikasi kompetensi," ujar Ermy.
















