Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mengelola Keuangan Gen Z agar Gak Boros dan Mulai Investasi

Ilustrasi Gen Z yag sedang berdiskusi perihal keuangan (pexels.com/Photo by Vitaly Gariev)
Ilustrasi Gen Z yag sedang berdiskusi perihal keuangan (pexels.com/Photo by Vitaly Gariev)
Intinya sih...
  • Catat semua pemasukan dan pengeluaran untuk mengatur keuangan dengan aplikasi budgeting atau spreadsheet sederhana.
  • Terapkan metode budgeting yang sesuai, seperti 50/30/20 atau zero-based budgeting, dengan disiplin sebagai kunci utama.
  • Pisahkan rekening untuk tabungan dan investasi, batasi penggunaan paylater, dan mulai investasi dari nominal kecil untuk membentuk kebiasaan sehat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gen Z dikenal kreatif, melek teknologi, dan cepat menangkap tren baru. Tapi kalau soal keuangan, nggak sedikit yang masih kesulitan untuk mengatur keuangan karena godaan belanja online, nongkrong, atau cicilan paylater.

Padahal, punya literasi finansial sejak muda itu penting banget biar masa depan lebih aman. Nah, biar nggak terus-terusan boros, yuk simak lima cara simpel mengelola keuangan yang bisa langsung kamu terapkan!

1. Catat semua pemasukan dan pengeluaran

Ilustrasi seorang Gen Z yang sedang mencatat pemasukan dan pengeluaran keuanganya (pexels.com/Photo by Armin  Rimoldi)
Ilustrasi seorang Gen Z yang sedang mencatat pemasukan dan pengeluaran keuanganya (pexels.com/Photo by Armin Rimoldi)

Kalau mau keuanganmu lebih teratur, langkah pertama yang wajib kamu lakukan adalah dengan mencatat arus uang. Dengan begitu, kamu bisa tahu dari mana saja uang yang masuk dan uang keluar. Tanpa catatan, sering kali kita merasa uang “hilang entah ke mana,” padahal sebenarnya habis untuk hal-hal kecil yang jarang disadari, seperti jajan, ongkos transportasi, atau langganan aplikasi.

Sekarang gak perlu repot pakai buku tebal, cukup manfaatkan aplikasi budgeting di smartphone atau spreadsheet sederhana. Dengan alat bantu ini, kamu bisa melihat pola pengeluaran dan tahu bagian mana yang saja  yang bisa ditekan. Hasilnya, pengeluaran kecil jadi lebih terkendali dan uangmu bisa dialokasikan untuk hal yang lebih penting, termasuk tabungan dan investasi.

2. Terapkan metode budgeting yang sesuai

Ilustrasi seseorang yang sedang mengatur metode mengelola keuangannya (pexels.com/Photo by Jakub Zerdzicki)
Ilustrasi seseorang yang sedang mengatur metode mengelola keuangannya (pexels.com/Photo by Jakub Zerdzicki)

Supaya uangmu nggak lari ke hal-hal yang kurang penting, coba kamu pakai metode mengelola keuangan yang terstruktur. Salah satu yang populer adalah metode 50/30/20, yakni 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi.

Ada juga yang metode yang namanya zero-based budgeting, yang mewajibkan setiap rupiah mempunyai tujuan, atau envelope system di mana kamu membagi uang ke dalam “pos-pos” tertentu sesuai kebutuhan.

Gen Z bebas memilih metode yang mana saja, asalkan nyaman untuk diterapkan, yang penting bisa dijalankan secara konsisten. Misalnya, kalau sering belanja online, envelope system bisa membantu membatasi pengeluaran dengan jelas.

Ingat, disiplin adalah kunci. Tanpa komitmen, sebaik apa pun metodenya, hasilnya tetap gak akan maksimal.

3. Pisahkan rekening untuk tabungan dan investasi

Ilustrasi rekening tabungan (Pixabay.com)
Ilustrasi rekening tabungan (Pixabay.com)

Kalau semua uang kamu disatukan dalam satu rekening yang sama, maka kemungkinan besar godaan untuk belanja biasanya akan lebih besar pula. Dengan memisahkan rekening khusus tabungan dan investasi, kamu bisa lebih disiplin karena dana tersebut tidak tercampur dengan uang untuk kebutuhan sehari-hari. Anggap saja rekening itu “zona aman” yang tidak boleh disentuh kecuali untuk tujuan finansial.

Biar lebih praktis, aktifkan fitur auto-debet dari rekening utama ke rekening tabungan atau investasi setiap bulan. Cara ini membuatmu menabung dan berinvestasi otomatis tanpa harus menunggu sisa uang.

Dalam jangka panjang, strategi sederhana ini bisa membantu kamu dalam membangun keuangan yang sehat, mempercepat tujuan finansial, sekaligus membiasakan mindset menabung lebih dulu sebelum belanja.

4. Batasi penggunaan paylater dan cicilan konsumtif

Ilustrasi seseorang yang sedang membatasi paylater karena sudah mendapatkan peringatan debt (pexels.com/Photo by Hook Tell)
Ilustrasi seseorang yang sedang membatasi paylater karena sudah mendapatkan peringatan debt (pexels.com/Photo by Hook Tell)

Paylater memang terasa menyenangkan karena kamu bisa belanja sekarang dan bayarnya nanti, tapi fasilitas ini ibarat pedang bermata dua. Kalau digunakan tanpa kontrol, tagihan bisa menumpuk dan membuatmu terjebak utang konsumtif. Apalagi, ada bunga dan biaya tambahan yang diam-diam bisa menggerogoti keuanganmu.

Daripada terlalu mengandalkan paylater, cobalah untuk membiasakan menabung dulu sebelum membeli barang yang diinginkan. Selain lebih aman, cara ini juga melatih kesabaran sekaligus bikin kamu lebih menghargai uang. Jadi, gunakan paylater hanya untuk hal penting dan darurat, bukan sekadar mengikuti tren belanja atau gaya hidup.

5. Mulai investasi dari nominal kecil

Ilustrasi seseorang yang memulai berinvertasi (pexels.com/Kaboompics.com)
Ilustrasi seseorang yang memulai berinvertasi (pexels.com/Kaboompics.com)

Banyak orang mengira investasi butuh modal yang besar, padahal sekarang kamu bisa mulai dari Rp10 ribu saja. Ada banyak pilihan instrumen investasi yang cocok untuk pemula, seperti reksa dana, saham blue chip yang stabil, atau emas digital. Semua bisa diakses lewat aplikasi keuangan resmi yang mudah digunakan Gen Z.

Yang terpenting bukan seberapa besar nominal awal, tapi konsistensinya. Dengan kebiasaan rutin menyisihkan uang untuk investasi setiap bulan, hasil yang terlihat kecil diawal bisa berkembang menjadi tabungan yang menjanjikan dimasa depan. Ingatlah, semakin cepat kamu memulai, semakin panjang waktu uangmu bertumbuh lewat efek compounding.

Mengelola keuangan di usia muda bukan cuma soal punya tabungan, tapi tentang membentuk kebiasaan sehat yang akan bertahan seumur hidup. Semakin cepat Gen Z belajar mengatur uang, semakin siap pula menghadapi tantangan finansial di masa depan. Jadi, jangan tunggu nanti—mulailah langkah kecil hari ini, karena masa depanmu berharga untuk diperjuangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Bunga Tunggal Adalah Konsep Dasar Finansial, Ini Penjelasannya

21 Sep 2025, 23:32 WIBBusiness