Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Mengelola Keuangan dengan Metode Envelope System

ilustrasi uang (vecteezy.com/Miftachul Huda)
ilustrasi uang (vecteezy.com/Miftachul Huda)
Intinya sih...
  • Tentukan kategori kebutuhan sesuai prioritas, seperti makanan, transportasi, dan tabungan.
  • Atur anggaran dengan realistis agar efektif, sisihkan minimal 10-20% untuk tabungan atau investasi.
  • Disiplin pakai amplop dan evaluasi secara berkala untuk lebih sadar dalam mengatur uang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bicara soal keuangan, hampir semua orang pernah merasakan momen, “kok gaji cepat banget habisnya, ya?”. Padahal baru seminggu lalu transferan gaji masuk, sekarang saldo rekening tinggal sisa recehan. Nah, salah satu trik klasik tapi masih super ampuh untuk mengatasi hal ini adalah envelope system alias metode amplop. 

Envelope system adalah metode pengelolaan uang yang dilakukan dengan cara memisahkan dana ke dalam beberapa kategori kebutuhan menggunakan amplop. Setiap amplop memiliki tujuan spesifik, misalnya untuk makan, transportasi, belanja bulanan, sampai tabungan. Jadi, uang gak bercampur aduk, dan kita jadi bisa lebih mudah melacak kemana saja uang itu pergi. Meski terdengar kuno, cara ini terbukti membuat kita lebih disiplin dalam mengatur uang. Yuk, kita bahas lebih dalam bagaimana cara mengelola keuangan dengan metode envelope system dan tipsnya agar makin efektif!

1. Tentukan kategori kebutuhan

ilustrasi membuat daftar kebutuhan (freepik.com/freepik)
ilustrasi membuat daftar kebutuhan (freepik.com/freepik)

Langkah pertama, kamu harus tahu dulu pos-pos pengeluaran apa saja yang paling penting. Misalnya, kebutuhan harian, bayar cicilan, dana darurat, lifestyle, dan tabungan. Jangan lupa beri porsi sesuai prioritas. Kategorinya bisa fleksibel, disesuaikan dengan gaya hidup kamu.

Misalnya, kalau kamu hobi ngerjain tugas sambil ngopi di coffee shop, gak ada salahnya bikin amplop khusus “ngopi”. Tujuannya agar tetap bisa menikmati hobi tanpa mengganggu pos lain. Dengan begitu, keuangan tetap sehat, hobi pun gak terlarang.

2. Atur anggaran dengan realistis

ilustrasi membuat anggaran keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi membuat anggaran keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Envelope system gak akan efektif kalau anggaran yang kamu bikin gak realistis. Misalnya, kamu biasa jajan Rp1 juta sebulan, tapi tiba-tiba bikin aturan hanya Rp200 ribu, dijamin bakal jebol dan mengganggu segala rencana yang sudah diatur. Jadi, tentukan jumlah uang di tiap amplop sesuai kebiasaan, lalu pelan-pelan baru dikurangi kalau mau lebih hemat. Tips tambahan, selalu sisihkan minimal 10–20 persen dari penghasilan untuk tabungan atau investasi, meski awalnya terasa berat. Anggap saja itu “gaji masa depan” yang harus kamu bayar ke diri sendiri.

3. Disiplin pakai amplop

ilustrasi amplop (freepik.com/freepik)
ilustrasi amplop (freepik.com/freepik)

Kunci utama dari envelope system adalah disiplin. Kalau uang di amplop “jajan” sudah habis, ya kamu harus rela menunggu sampai bulan depan. Jangan sampai tergoda untuk “ngintip” amplop lain. Kalau kamu suka kecolongan, coba pisahkan amplop tabungan dan simpan di tempat yang susah dijangkau.

Metode ini bisa melatih kita supaya lebih bijak dalam membedakan mana yang benar-benar kebutuhan dan mana hanya keinginan. Dengan latihan terus-menerus, kamu jadi lebih sadar cara pakai uang tanpa harus boros. Lama-lama, hidup sesuai kemampuan akan terasa ringan dan gak bikin kamu merasa kekurangan.

4. Gunakan versi digital kalau ribet

ilustrasi menggunakan dompet digital untuk membayar belanjaan
ilustrasi menggunakan dompet digital untuk membayar belanjaan (unsplash.com/naipo.de)

Gak semua orang nyaman bawa-bawa banyak amplop fisik. Takut ketinggalan, hilang, atau malah belepotan. Nah, kabar baiknya, envelope system bisa dijalankan secara digital. Banyak aplikasi budgeting yang pakai konsep serupa: kamu tinggal bikin kategori, masukkan budget, lalu catat setiap transaksi.

Metode ini jadi lebih praktis, apalagi untuk kamu yang lebih sering transaksi cashless. Namun, kalau kamu tipe orang yang mudah kebablasan belanja online, amplop fisik tetap lebih ideal karena bikin kamu benar-benar merasakan batasannya. Kalau mau tau metode mana yang paling cocok untukmu, kamu bisa coba dulu keduanya.

5. Evaluasi secara berkala

Ilustrasi menata keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)
Ilustrasi menata keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Mengelola keuangan itu gak bisa hanya sekali setting langsung beres. Harus ada evaluasi rutin, minimal sebulan sekali. Coba cek, apakah ada kategori yang over budget? Atau justru ada sisa dana yang bisa dialihkan ke tabungan?

Evaluasi ini membuatmu lebih menyadari pola pengeluaran sendiri. Misalnya, ternyata budget makan di luar selalu jebol, artinya kamu harus membetulkan kebiasaan itu. Atau, kalau ada sisa dari amplop hiburan, bisa sekali dialihkan jadi tambahan investasi. Jadi, uang selalu kerja lebih maksimal untuk kamu.

Envelope system memang kelihatan sederhana, bahkan mungkin dianggap old school. Namun, justru kesederhanaannya yang bikin metode ini mudah diaplikasikan dan powerfull. Dengan memisahkan uang secara jelas, kamu jadi lebih sadar dan terkontrol dalam menggunakannya. Mau pakai versi fisik atau digital, yang penting adalah konsistensi dan disiplin.

Kalau kamu sering merasa gaji cepat "menguap" tanpa jejak, cobalah mengelola keuangan dengan metode envelope system. Siapa tahu, amplop-amplop kecil itu jadi penyelamat dompetmu dan bikin keuanganmu lebih sehat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Business

See More

Benda Bebas dan Benda Ekonomi: Pengertian dan Perbedaannya

10 Sep 2025, 21:00 WIBBusiness