Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Dampak Negatif Hidup Boros, Mulai Perhatikan Pengeluaran!

Ilustrasi berbelanja banyak (pexels.com/Borko Manigoda)
Ilustrasi berbelanja banyak (pexels.com/Borko Manigoda)

Gaya hidup boros dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada keuangan pribadi dan keberlangsungan lingkungan. Salah satu dampak negatifnya adalah mempercepat terkikisnya tabungan dan menimbulkan hutang yang tidak terbayarkan.

Selain itu, kebiasaan memboroskan uang juga dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan merencanakan keuangan jangka panjang.

Berikut penjelasan lengkap 9 dampak negatif dari gaya hidup boros. 

1. Sulit menabung

Ilustrasi menyimpan uang (pexels.com/Karolina Grabowska)
Ilustrasi menyimpan uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pernahkah kamu mengeluarkan biaya untuk hal yang tidak perlu demi kesenangan pribadi? sebagai contoh gaya hidup boros yang jarang disadari adalah berkedok self reward yang berlebihan. Hal tersebut mengakibatkan kamu kesulitan untuk menabung.  

2. Tidak memiliki dana darurat

Ilustrasi kesulitan keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)
Ilustrasi kesulitan keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Biasanya dana ini disisihkan dari penghasilan setiap bulannya. Dana darurat bertujuan untuk mengantisipasi kondisi darurat atau tidak terduga seperti kehilangan pekerjaan, biaya kesehatan, kerusakan rumah akibat bencana alam dan lain-lain. Dengan adanya dana darurat maka akan membuat kamu bisa memenuhi kebutuhan finansial dari hal yang terduga tanpa harus bingung mendapatkan uang dari mana. 

3. Kesulitan untuk memenuhi kebutuhan primer

Ilustrasi stress (pexels.com/Ketut Subiyanto)
Ilustrasi stress (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Mungkin kamu kesulitan untuk memenuhi kebutuhan Primer karena uang dipakai untuk membeli barang di luar kebutuhan utama. Padahal Jika kamu pandai mengelola penghasilan dengan bijak maka kondisi ini bisa saja dihindari. Untuk menghindari hal tersebut maka hal yang perlu kamu lakukan adalah membuat pos-pos pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari yang lebih terperinci. 

4. Utang dan tagihan yang menumpuk

Ilustrasi penggunaan kartu kredit (pexels.com/energepic.com)
Ilustrasi penggunaan kartu kredit (pexels.com/energepic.com)

Berutang memang bukanlah sesuatu yang dilarang. Namun, kamu harus menentukan tujuan berutang, apakah untuk keperluan kredit produktif atau konsumtif. maka dari itu bijaklah sebelum memutuskan untuk berutang.

5. Tidak ada tabungan untuk masa tua

ilustrasi orang merenung (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi orang merenung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Semua dari kita pasti ingin menjalani masa tua yang tenang tanpa memikirkan kebutuhan atau tagihan. Namun, jika kamu terbiasa hidup boros di masa muda maka kamu akan kesulitan untuk menyiapkan dana pensiun. Saat kehidupan masa muda dihabiskan dengan perilaku yang konsumtif maka masa tua yang nyaman hanyalah tinggal Harapan. Untuk mengatasi hal ini maka kamu perlu mengelola penghasilan sedari muda dengan sebaik mungkin.

6. Memicu permasalahan keluarga

ilustrasi dua orang berbicara(pexels.com/Vera Arsic)
ilustrasi dua orang berbicara(pexels.com/Vera Arsic)

Akibat hidup boros ternyata tidak hanya berdampak pada diri sendiri tetapi juga berimbas pada keluarga. Sebagai contoh pertengkaran antar pasangan yang dipicu karena gaya hidup konsumtif. Karena uang habis untuk membayar tagihan hutang ataupun membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan bisa memicu perselisihan dalam keluarga. Maka dari itu sebaiknya hindari gaya hidup boros dan pertimbangkan untuk memulai hidup yang lebih terkontrol.

7. Menimbulkan masalah kesehatan

Ilustrasi murung (pexels.com/Alex Green)
Ilustrasi murung (pexels.com/Alex Green)

Tidak hanya memperburuk keuangan perilaku boros juga bisa mempengaruhi masalah kesehatan sebagai contoh stres dan tekanan berlebihan yang berujung sakit fisik hingga menurunkan kesehatan mental. Maka dari itu pastikan untuk menjauhi sifat boros dan memprioritaskan gaya hidup yang sehat. Hal ini penting untuk diingat dalam menjaga keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran.

8. Merasa serba kekurangan

Ilustrasi dompet kosong (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi dompet kosong (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pasti kamu pernah mendengar banyak orang yang memiliki gaji besar namun hidupnya seperti tidak tenang dan selalu merasa kurang. Hal ini adalah salah satu dampak negatif dari gaya hidup boros. Padahal jika kamu bisa mengelola gaji secara bijak maka kamu bisa terhindar dari kondisi kekurangan tersebut.

9. Kesulitan memiliki properti

Ilustrasi properti (pexels.com/Kindel Media)
Ilustrasi properti (pexels.com/Kindel Media)

Memasuki usia dewasa kamu mungkin mulai berpikir untuk memiliki properti seperti rumah, tanah atau bisnis sebagai bekal di hari tua. Namun keinginan ini bisa saja tidak terwujud jika kita memiliki gaya hidup yang boros.

Dampak negatif dari gaya hidup boros ini tidak akan muncul jika kamu mengalokasikan 10 - 20 persen dari gaji bulanan untuk berinvestasi atau tabungan untuk membeli properti. Kamu perlu bijak dalam mengatur keuangan selagi muda.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Azwari
EditorNaufal Azwari
Follow Us