Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menulis (pexels.com/pixabay)

Keuangan selalu menjadi hal yang penting untuk dicermati sepanjang waktu. Bukan hanya untuk kalangan pemerintah saja, pengelolaan keuangan yang baik dan tepat juga sangat dibutuhkan oleh para pelaku bisnis. 

Berbagai cara kerap dilakukan untuk mengawasi keuangan, salah satunya dengan menggunakan analisis nisbah yang sudah diterapkan sejak lama untuk berbagai kepentingan. Analisis nisbah dianggap menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk melihat atau mengukur kondisi keuangan di dalam sebuah perusahaan.

Untuk lebih memahami apa itu analisis nisbah, simak tulisan di bawah ini.

1. Pengertian analisis nisbah

Ilustrasi mengetik sebagai salah satu fungsi jari tangan (unsplash.com/Jealous Weekends)

Jika merujuk pada penjelasan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), analisis nisbah merupakan sebuah analisis yang dipakai untuk mengukur kinerja bank, di mana hal ini dilakukan dengan memakai rasio keuangan serta rasio-rasio lainnya, yakni rasio permodalan, rasio likuiditas, rasio aktiva, rasio rentabilitas, dan juga manajemen. 

Secara garis besar analisis nisbah dapat disimpulkan sebagai sebuah proses pengamatan yang berkaitan dengan akuntansi dalam sebuah laporan keuangan, seperti laporan neraca, laba rugi, dan juga arus kas pada sebuah perusahaan. Proses ini bertujuan untuk mengukur kinerja keuangan di dalam sebuah perusahaan. 

Analisis nisbah dilakukan untuk mendapatkan gambaran informasi terkait kondisi keuangan serta kinerja perusahaan, di mana hasil analisis ini bisa dipakai menjadi salah satu pertimbangan untuk mengambil keputusan. Jika melihat fungsinya, sangat penting bagi pebisnis untuk memahami analisis nisbah ini secara mendalam. 

2. Pihak yang menerapkan rasio keuangan

Editorial Team

Tonton lebih seru di