Hitung Ulang: Pengertian dan Prosedurnya

Tahukan kamu apa itu hitung ulang? Sekilas, istilah ini terdengar berhubungan dengan keuangan. Istilah hitung ulang sebenarnya berkaitan dengan proses audit suatu transaksi keuangan.
Untuk mengetahui mengenai hitung ulang secara lengkap dan jelas, mari simak penjelasannya di bawah ini.
1. Apa yang dimaksud dengan hitung ulang?

Menurut Kamus Glosaroum Bank Indonesia, hitung ulang atau recomputation adalah menghitung kembali semua pembayaran dengan jalan menghitung ulang.
Dalam bahasa Inggris, hitung ulang dikenal dengan recomputation yaitu proses penghitungan atau pengecekan ulang semua pembayaran atau transaksi lainnya. Istilah ini umum digunakan dalam dunia audit dan akuntansi di mana hitung ulang merupakan salah satu proses audit.
2. Tinjauan analitis

Ada lima jenis prosedur dalam kegiatan hitung ulang yakni. Prosedur pertama adalah tinjauan analitis. Ini bukanlah prosedur yang digunakan untuk memperoleh bukti audit. Namun, prosedur ini digunakan dalam menilai transaksi atau peristiwa yang tidak biasa sebagai prinsip atau dasar untuk melakukan prosedur lain.
Sebagai contoh, ketika auditor menemukan adanya transaksi atau peristiwa yang tidak biasa sebagai akibat dari penggunaan review analitis, maka untuk memperoleh bukti auditor akan menggunakan prosedur lain yang berlaku.
Prosedur analitis dapat digunakan untuk jenis transaksi atau peristiwa yang terjadi secara teratur atau berhubungan dengan transaksi atau peristiwa orang lain.
Misalnya, untuk menilai kewajaran penyusutan yang dicatat dalam laporan keuangan dapat menggunakan prosedur analitis. Dengan alasan utamanya yaitu karena biaya dihitung secara sistematis dan terjadi secara teratur.
3. Pertanyaan dalam penyelidikan

Untuk mengumpulkan informasi dan menjelaskan masalah yang ditemukan oleh auditor, maka Auditor akan menanyakan tentang akuntan dan manajemen terkait. Terkadang auditor menanyakan tentang proses bisnis dan bagaimana pencatatan transaksi keuangan dan pengendalian utama atas transaksi bisnis.
Salah satu prosedur audit yang paling penting dan dapat digunakan dalam berbagai tahap, adalah penyelidikan. Misalnya, auditor mungkin menanyakan tentang manajemen pada tahap perencanaan.
Untuk mengonfirmasi kewajiban konsinyasi pada akhir pekerjaan audit, auditor juga dapat meminta keterangan dari manajemen.
Permintaan audit terkadang digunakan oleh auditor untuk memperoleh bukti audit. Terkadang, ini digunakan untuk memahami beberapa sifat bisnis atau transaksi akuntansi dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup untuk merancang dan melakukan pengujian.
Namun, informasi dari pertanyaan ini terkadang sulit digunakan sebagai bukti audit. Bukti audit yang ditemukan sebagai hasil pengujian setelah penyelidikan kuat untuk digunakan sebagai bukti audit daripada informasi dari penyelidikan itu sendiri.
4. Pengamatan atau observasi

Observasi merupakan salah satu prosedur audit yang digunakan auditor untuk memahami dan mengumpulkan bukti audit terutama untuk proses nyata atau bagaimana klien telah melakukan beberapa proses bisnis tertentu.
Prosedur audit semacam ini, utamanya untuk menegaskan proses yang dikatakan klien, konfirmasi fisik, atau beberapa waktu yang digunakan untuk memperoleh bukti audit untuk membuat proyeksi mereka sendiri, yang akan digunakan untuk perbandingan dengan sosok klien.
Sebagai contoh, seorang auditor bergabung dengan stock take klien pada akhir tahun dan mengamati apakah cara mereka menghitung sesuai dengan prosedur yang benar atau tidak.
Dalam prosedur ini, audit tidak memastikan apakah klien menghitung persediaan mereka dengan benar atau tidak, tetapi memastikan apakah prosedur penghitungan klien benar atau tidak adalah satu hal. Hal lain adalah auditor mencoba untuk mengkonfirmasi apakah penghitungan itu benar-benar ada.
Namun, dalam praktiknya terkadang auditor tidak hanya mengamati bagaimana klien menghitung tetapi juga secara bersama-sama melakukan penghitungan persediaan. Terkadang auditor menggunakan observasi tidak hanya untuk mengamati dalam menghitung aktiva tetap atau persediaan tetapi juga untuk menguji kewajaran pendapatan.
Caranya misalnya dengan auditor melakukan pengujian kewajaran pencatatan pendapatan di sebuah restoran dan berdasarkan pemeriksaan fakta catatan akuntansi dengan pemahaman mereka.
Pendapatan tampaknya tidak sepenuhnya mencatat. Dalam hal ini, auditor mungkin melakukan pengamatan selama satu atau dua minggu di restoran tersebut dan kemudian membuat estimasi sendiri apakah pendapatan tersebut wajar atau tidak.
5. Inspeksi

Inspeksi ini mengacu pada verifikasi atau vouching dokumen. Hal ini merupakan salah satu yang paling penting, dan 60 persen pekerjaan audit melibatkan pemeriksaan dokumen.
Misalnya, auditor memeriksa faktur penjualan yang dicatat dalam laporan keuangan. Auditor dapat memeriksa apakah faktur yang dikeluarkan oleh klien benar-benar didasarkan pada barang yang diterima, juga barang yang diterima sebenarnya adalah barang yang dipesan oleh perusahaan.
Auditor mungkin juga memeriksa voucher pembayaran terhadap otoritas yang menyetujui voucher pembayaran. Auditor juga dapat memeriksa dokumen pendukung yang mencatat pergerakan persediaan selama tahun tersebut. Termasuk juga dokumen terkait pembelian bahan baku.
6. Perhitungan ulang

Perhitungan ulang merupakan jenis prosedur audit yang biasanya dilakukan dengan melakukan kembali pekerjaan yang dilakukan oleh klien. Hal ini bertujuan untuk menilai apakah ada perbedaan antara pekerjaan audit dan pekerjaan klien.
Misalnya, auditor mungkin melakukan kembali perhitungan penyusutan dan menilai apakah ada perbedaan antara perhitungan auditor dan perhitungan kliennya.
Untuk memastikan bahwa gaji bersih yang dibayarkan kepada karyawan sudah benar, maka auditor mungkin juga melakukan perhitungan ulang atas pengeluaran gaji bulanan yang disiapkan oleh bagian penggajian dan keuangan. Prosedur yang digunakan untuk mengonfirmasi keakuratan transaksi yang melibatkan perhitungan merupakan tujuan dari perhitungan ulang.
Demikianlah pengertian hitung ulang dan contohnya. Dengan menyertakan jenis-jenis prosedur terkait, semoga kamu dapat lebih memahami konteks istilah tersebut.