Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Menguat Jelang Libur Natal, Ditutup pada Rp16.765 per Dolar AS

Rupiah Menguat Jelang Libur Natal, Ditutup pada Rp16.765 per Dolar AS
ilustrasi mata uang rupiah (pixabay.com/IqbalStock)
Intinya sih...
  • Pergerakan mata uang di Asia menguat, termasuk rupiah
  • Rupiah tercatat menguat 22 poin atau 0,13 persen ke Rp16.765 per dolar AS
  • Faktor penguatan rupiah adalah pelemahan dolar AS dan kebijakan moneter The Fed
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah bertahan menguat hingga akhir perdagangan, Rabu (12/11/2025) sore menjelang libur Natal. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat ke level Rp16.765 per per dolar Amerika Serikat (AS).

Mata uang Garuda tercatat menguat 22 poin atau 0,13 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan sebelumnya, rupiah berada di level Rp16.777 per dolar AS

1. Pergerakan mata uang di Asia sore ini menguat

Semua mata uang di Asia bergerak menguat, rinciannya:

  • Ringgit Malaysia menguat 0,39 persen
  • Bath Thailand menguat 0,28 persen
  • Yuan China menguat 0,20 persen
  • Pesso Filipina menguat 0,19 persen
  • Won Korea menguat 1,57 persen
  • Dolar Taiwan menguat 0,20 persen
  • Dolar Singapura menguat 0,20 persen
  • Dolar Hongkong menguat 0,03 persen
  • Yen Jepang menguat 0,29 persen


2. Faktor penopang penguatan rupiah

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah menguat sepanjang hari terhadap dolar AS seiring dengan pelemahan dolar AS, dipicu oleh sejumlah data ekonomi AS yang lebih buruk dari ekspektasi. Beberapa data yang menjadi faktor pelemahan tersebut termasuk penurunan penjualan barang tahan lama dan rendahnya tingkat kepercayaan konsumen.

"Meskipun data Produk Domestik Bruto (PDB) AS direvisi lebih kuat dari perkiraan, dolar AS tetap tertekan," kata dia.

3. Kebijakan moneter The Fed jadi faktor pelemahan dolar AS

Selain itu, kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) juga menjadi faktor penting yang menekan nilai dolar AS. Sejak pertengahan Desember 2025, The Fed mulai menambah likuiditas sebesar 40 miliar dolar AS per bulan, yang memberi tekanan lebih lanjut terhadap mata uang tersebut.

Dengan kondisi ini, dalam perdagangan pasar spot, rupiah diperkirakan akan bergerak pada kisaran Rp16.650 hingga Rp16.800 per dolar AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

6 Biaya Tambahan Pembelian Rumah Selain DP dan Cicilan

24 Des 2025, 21:00 WIBBusiness