Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Begini Canggihnya Sistem MLFF, Bikin Masuk Tol Tak Perlu Tempel Kartu

Ilustrasi - Foto udara suasana antrean kendaraan pemudik dari arah Jakarta yang akan memasuki Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (30/4/2022). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Jakarta, IDN Times - Indonesia akan menerapkan teknologi transaksi nirsentuh di jalan tol yakni Multi Lane Free Flow (MLFF) secara bertahap mulai akhir 2022 ini. Dengan sistem MLFF, pengendara tidak perlu lagi berhenti di gerbang tol apalagi mengantre untuk menempelkan kartu uang elektronik.

Sistem transaksi nontunai berbasis MLFF ini menjadi salah satu inovasi baru melalui sistem pembayaran nirsentuh yang menghadirkan efisiensi, efektivitas, aman, dan nyaman dalam penerapan sistem pembayaran jalan tol di Indonesia.

1. Cara kerja sistem MLFF di jalan tol menggunakan smartphone

Ilustrasi Infrastruktur Jalan Kota (IDN Times/Arief Rahmat)

Mengutip keterangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sistem MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan transaksinya menggunakan aplikasi khusus jalan tol di smartphone.

Selanjutnya GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di sistem pusat. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.

Nantinya perangkat yang rencananya digunakan pada transaksi nirsentuh MLFF yakni, Electronic On-Board Unit atau dikenal dengan E-OBU, dan perangkat Electronic Route Ticket, di mana pengguna dapat memilih titik masuk dan keluar sesuai rute perjalanan sekali pakai.

2. Sederet manfaat teknologi pembayaran tol tanpa tempel kartu

Foto udara sejumlah kendaraan antre melintasi Gerbang Tol Cikampek Utama, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (28/4/2022). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Manfaat dari kehadiran sistem transaksi MLFF ini, salah satunya adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisir bahan bakar kendaraan. Teknologi ini juga telah sukses diterapkan di Hungaria selama lebih dari tujuh tahun terakhir, yang dikelola oleh Hungarian Toll Services Company (NUZs).

Dengan diimplementasikannya sistem ini, pengendara tidak lagi perlu berhenti dan kendaraan dapat terus berjalan seperti biasa sehingga tidak ada lagi antrean pada gerbang tol dan mempersingkat waktu tempuh dan efisien.

Melalui penerapan transaksi nirsentuh MLFF tentunya memiliki manfaat sangat besar karena bisa menghilangkan waktu antrean menjadi nol detik. Sebelumnya dengan penggunaan uang elektronik juga telah mengurangi waktu transaksi maksimal 5 detik. 

"Manfaat lain adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisir bahan bakar kendaraan. Selain memudahkan pengguna jalan karena bayar tol tanpa hambatan, informatif, aman, nyaman dan berkelanjutan dan juga dapat meningkatkan efisiensi pendapatan tol, serta mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat," kata Kepala BPJT Danang Parikesit melalui keterangan tertulis di laman Kementerian PUPR.

3. Indonesia gandeng pihak Hungaria untuk implementasikan sistem MLFF

Ilustrasi jalan Tol (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Berdasarkan Surat Menteri PUPR Nomor : PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 Januari 2021 Perihal Penetapan Pemenang Pelelangan Pengusahaan Badan Usaha Pelaksana Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha untuk Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis Multi Lane Free Flow, telah menetapkan Roatex Ltd. sebagai pemrakarsa proyek sebagai pemenang lelang. 

Roatex Ltd. Zrt, telah membentuk perusahaan sebagai Badan Usaha Pelaksana Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis MLFF dengan nama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).

MLFF merupakan hasil dari kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Hungaria dengan tujuan meningkatkan sistem pembayaran tol Indonesia. Proyek ini diinisiasi pada saat kunjungan Perdana Menteri Hungaria, Mr. Victor Orbán ke Indonesia pada tahun 2016. 

Pemerintah Hungaria berinvestasi 100% dari proyek ini dengan nilai investasi sebesar 4,5 triliun rupiah dalam bentuk kerja sama pemerintah dan badan Usaha (KPBU). Investasi dari Pemerintah Hungaria ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang ramah terhadap investasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Jumawan Syahrudin
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us