Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Berapa Kali Ditonton agar Dibayar YouTube? Ini Penjelasannya!

oberon-copeland-veryinformed-com-J75utbpxgTA-unsplash.jpg
ilustrasi YouTube (unsplash.com/@veryinformed)
Intinya sih...
  • Program monetisasi YouTube bukan cuma soal views
    • Untuk bergabung dalam YPP, kanalmu harus memenuhi kualifikasi penting seperti 1.000 pelanggan aktif dan total durasi tonton publik sebanyak 4.000 jam selama satu tahun terakhir
    • Syarat untuk YouTube Shorts adalah 10 juta tayangan dalam 90 hari terakhir.
    • Lamanya video ditonton dan jenis video berpengaruh besar ke pendapatan
      • Durasi tonton menjadi faktor penting dalam menentukan pendapatan, semakin lama penonton berada di dalam video, semakin besar potensi pendapatan dari iklan.
      • Konten bernuansa informatif

Banyak kreator pemula yang bertanya-tanya, berapa kali ditonton agar dibayar YouTube? Penasaran mengenai cara menghasilkan uang dari video yang diunggah di platform ini memang hal yang wajar. Terutama bagi mereka yang baru memulai dan berencana mengembangkan kanal YouTube.

Namun, untuk mendapatkan penghasilan, kamu perlu memahami bahwa jumlah tayangan saja tidak cukup. Ada berbagai faktor lain yang mempengaruhi penghasilan yang kamu dapatkan dari YouTube. Simak penjelasan lengkapnya agar kamu bisa mulai merencanakan strategi monetisasi YouTube yang tepat!

1. Program monetisasi YouTube bukan cuma soal views

ilustrasi YouTube (unsplash.com/dlxmedia.hu)

Masih banyak kreator yang belum memahami bahwa YouTube menetapkan sejumlah kriteria sebelum sebuah kanal bisa memperoleh penghasilan. Salah satu jalurnya adalah melalui Program Mitra YouTube atau YouTube Partner Program (YPP). Melalui skema ini, para kreator bisa mendapatkan kompensasi dari berbagai fitur monetisasi seperti iklan di video. Untuk bergabung dalam YPP, kanalmu harus memenuhi beberapa kualifikasi penting. Di antaranya adalah memiliki minimal 1.000 pelanggan aktif serta total durasi tonton publik sebanyak 4.000 jam selama satu tahun terakhir.

Sementara itu, bagi kamu yang lebih fokus memproduksi konten pendek lewat YouTube Shorts, maka syaratnya adalah 10 juta tayangan dalam kurun 90 hari terakhir. Jika semua persyaratan itu sudah terpenuhi, kamu bisa mengajukan diri untuk bergabung ke YPP. Setelah disetujui, penghasilan bisa datang dari berbagai sumber seperti iklan, fitur Super Chat, keanggotaan channel, serta monetisasi Shorts.

2. Lamanya video ditonton dan jenis video berpengaruh besar ke pendapatan

ilustrasi YouTube (unsplash.com/Szabo Viktor)

Tidak semua tayangan video bernilai sama di mata sistem YouTube. Misalnya, satu juta penayangan tidak berarti banyak jika penonton hanya bertahan selama beberapa detik. Karena itu, durasi tonton alias watch time menjadi faktor penting dalam menentukan pendapatan. Semakin lama penonton berada di dalam video, semakin besar pula potensi pendapatan yang bisa dihasilkan dari iklan tersebut. YouTube secara algoritmik juga lebih memprioritaskan video yang membuat penonton bertahan lama.

Topik seperti finansial, teknologi, dan edukasi umumnya dihargai lebih tinggi oleh pengiklan karena dianggap punya nilai komersial yang besar. Hal ini berkaitan dengan metrik RPM (Revenue per Mille) yang menunjukkan penghasilan per seribu tayangan. Konten bernuansa informatif atau profesional biasanya punya nilai RPM yang lebih tinggi dibanding konten hiburan semata. Karena itu, memburu jumlah tayangan tanpa memperhatikan kualitas isi justru kurang efektif. Lebih baik kamu fokus menyusun konten yang mampu membuat penonton bertahan lama dan tertarik untuk kembali menonton video-video lainnya. Strategi ini akan memperbesar peluangmu untuk masuk dalam rekomendasi YouTube secara berkelanjutan.

3. Jenis iklan yang tayang turut menentukan besar kecilnya penghasilan

ilustrasi YouTube (unsplash.com/NordWood Themes)

Faktor lain yang sangat memengaruhi pendapatan adalah jenis iklan yang muncul di video. YouTube memiliki beberapa bentuk iklan, seperti iklan pada banner, iklan berbentuk overlay, hingga iklan video yang bisa di-skip atau tidak bisa di-skip oleh penonton. Setiap jenis memiliki nilai yang berbeda di mata pengiklan. Sebagai contoh, iklan non-skippable biasanya memberikan hasil lebih tinggi dibanding iklan yang bisa dilewati dalam beberapa detik. Tapi, iklan jenis ini hanya akan muncul jika video kamu dianggap layak tampilkan iklan premium oleh sistem YouTube. Itu sebabnya kualitas produksi juga jadi kunci penting.

Selain itu, distribusi iklan tidak selalu terjadi di semua tayangan. Ada banyak variabel yang menentukan, seperti lokasi penonton, perangkat yang mereka gunakan, dan apakah mereka adalah pengguna YouTube Premium. Menariknya, untuk pengguna Premium, kamu tetap mendapat bagian penghasilan berdasarkan lama waktu mereka menonton video kamu meski tanpa iklan yang ditampilkan. Jadi meskipun jumlah penonton tinggi, jika iklan yang tampil minim atau jenisnya bernilai rendah, maka penghasilan juga bisa terbatas. Supaya pengiklan tertarik, kamu perlu menghasilkan konten berkualitas tinggi yang sesuai dengan kategori bernilai tinggi dalam dunia periklanan digital.

Kalau kamu serius ingin menghasilkan uang dari YouTube, mulai perhatikan strategi kontenmu dari sekarang. Tingkatkan kualitas video, durasi tonton, dan pastikan kamu mengikuti semua aturan monetisasi. Ingat, jumlah views tinggi belum tentu menghasilkan uang besar. Tapi kalau kamu paham sistemnya, peluang penghasilan dari YouTube bisa sangat menjanjikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us