Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BFI Finance Kantongi Pendapatan Rp3,3 Triliun di Semester I-2025

Capaian kinerja PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN). (Dok/Istimewa).
Capaian kinerja PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN). (Dok/Istimewa).
Intinya sih...
  • BFI Fnance mencatatkan kenaikan total aset sebesar 4,3 persen secara yoy menjadi Rp25,3 triliun hingga akhir Juni 2025.
  • Rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) perseroan berada pada level bruto 1,63 persen, dan level neto 0,30 persen.

Jakarta, IDN Times - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mengantongi pendapatan sebesar Rp3,3 triliun pada semester I-2025. Angka ini tumbuh 6,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Kenaikan pendapatan tersebut seiring dengan meningkatnya laba bersih perusahaan sebesar 11,1 persen secara tahunan menjadi Rp762,2 miliar. Sementara Return on Asset (RoA) dan Return on Equity (RoE) masing-masing sebesar 7,5 persen dan 14,5 persen.

Presiden Direktur BFI Finance, Sutadi mengatakan, pertumbuhan yang dicatat oleh perusahaan merupakan optimisme di tengah berbagai tekanan dan risiko penurunan kualitas pembiayaan yang sedang dihadapi oleh industri akibat melemahnya daya beli karena menurunnya pendapatan masyarakat.

"Ketidakpastian global dan dinamika pasar domestik sedikit banyak menguji daya tahan kami dalam menjaga kestabilan pertumbuhan bisnis. Alhasil, kami pun terus proaktif dan adaptif dalam menghadapi perubahan pasar," kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (26/7/2025).

Selain itu, perseroan juga konsisten dalam menerapkan good corporate governance (GCG), pengelolaan manajemen risiko yang efektif, dan peningkatan layanan baik digital maupun offline untuk memperkuat posisi perusahaan dalam kondisi ekonomi yang fluktuatif.

1. Total aset tumbuh 4,3 persen

Kantor Pusat BFI Finance, Serpong, Tangsel.jpg
Dok BFI Finance/Kantor Pusat BFI Finance di Serpong

BFI Fnance mencatatkan kenaikan total aset sebesar 4,3 persen secara yoy menjadi Rp25,3 triliun hingga akhir Juni 2025. Seiring pertumbuhan total aset, perusahaan juga membukukan piutang pembiayaan dikelola (managed receivables) sebesar Rp25,6 triliun atau naik 14,2 persen semester I-2025.

"Kenaikan ini didukung penyaluran pembiayaan baru yang meningkat 19,9 persen menjadi Rp10,9 triliun," ucap Sutadi.

Berdasarkan total managed receivables, komposisi piutang dikelola terbanyak adalah pembiayaan otomotif sebesar 76 persen, meliputi skema pembiayaan kembali (refinancing), dan kredit pembelian unit roda empat melalui rekanan showroom.

Sementara porsi pembiayaan alat berat dan mesin tercatat sebesar 14,9 persen, diikuti pembiayaan berjaminan sertifikat properti sebesar 5,2 persen, dan pembiayaan syariah sebesar 3,9 persen. Sedangkan porsi pembiayaan produktif untuk modal kerja dan investasi mendominasi sebesar 78,1 persen dari total piutang dikelola.

"Ini menunjukkan BFI Finance turut berkontribusi positif terhadap peningkatan taraf hidup konsumen, termasuk individu, pelaku UMKM, dan perusahaan besar," tuturnya.

2. Rasio NPF naik tipis

Capaian kinerja PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN). (Dok/Istimewa).
Capaian kinerja PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN). (Dok/Istimewa).

Adapun rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) perseroan berada pada level bruto 1,63 persen, dan level neto 0,30 persen. Sutadi mengungkapkan, rasio NPF ini mengalami sedikit peningkatan, namun masih jauh lebih baik dibandingkan rerata industri pembiayaan yang berada di level bruto 2,57 persen per Mei 2025 berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sementara NPF coverage tercatat 2,4x dari nilai NPF bruto dan berhasil mempertahankan gearing ratio yang rendah sebesar 1,3x.

3. Pembagian dividen

ilustrasi musim dividen (pixabay.com/gam-ol)
ilustrasi musim dividen (pixabay.com/gam-ol)

BFI Finance pada kuartal II/2025 telah menyelesaikan pembagian dividen total senilai Rp902,4 miliar untuk tahun buku 2024. Adapun pembagian dividen berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPSTLB) yang digelar pada 8 Mei silam.

Dalam RUPSTLB itu, juga disepakti pengangkatan dua direktur baru BFIN, yakni Tan Rudy Eddywidjaja dan Iwan. Keduanya akan menjabat efektif setelah mendapat persetujuan OJK.

BFI Finance juga telah melakukan pelunasan pokok dan bunga obligasi kepada pemegang Obligasi Berkelanjutan V Tahap IV Tahun 2023 Seri B senilai Rp385 miliar yang jatuh tempo pada 14 April 2025 di kuartal II tahun ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us