BSI Bidik Penambahan Nasabah hingga 3 Juta Per Tahun, Ini Jurusnya!

Jakarta, IDN Times - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI menargetkan penambahan jumlah nasabah sebesar 2 juta sampai 3 juta orang per tahun.
Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, mengatakan, target itu mempertimbangkan pasar perbankan syariah yang masih sangat besar di Indonesia.
“Hal ini menjadi optimis mengingat saat ini penambahan jumlah customer baru BSI sekitar 200 ribu hingga 240 ribu setiap bulan,” ujar Anton dikutip dari keterangan resmi, Rabu (28/2/2024).
1. BSI catatkan pertumbuhan nasabah hingga 10,5 persen secara tahunan

Anton menambahkan, hingga akhir Desember 2023 jumlah customer based BSI mencapai 19,65 juta dengan pertumbuhan 10,53 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Adapun capaian itu diraih dengan berbagai langkah strategis yang mendorong peningkatan customer based, yakni perluasan literasi syariah, optimalisasi branding serta penguatan sektor-sektor potensial yang mendorong bisnis BSI.
Sektor potensial yang dimaksud adalah halal ecosystem (haji dan umrah, ZISWAF, pesantren, pendidikan, kesehatan, kosmetik, dan lainnya), segmen ritel, dan bisnis emas.
2. BSI tingkatkan kualitas layanan gaet nasabah baru

Selain menyasar sektor yang potensial, Anton juga memastikan BSI terus meningkatkan layanannya
“Menurut saya, ini ruang yang sangat luas untuk kita kembangkan. Jadi kami di Bank Syariah Indonesia, rasanya optimistis dengan perkembangan dan ruang improve yang masih luar biasa jauh jangkauannya,” ucap Anton.
3. BSI kembangkan produk syariah yang bervariasi

Di sisi lain, pertumbuhan nasabah BSI juga didorong oleh pengembangan produk-produk layanan yang bervariasi. Saat ini BSI fokus untuk mendorong produk-produk yang sudah ada agar lebih dikenal masyarakat, salah satunya masuk dalam pasar modal syariah melalui pembukaan RDN (Rekening Dana Nasabah).
Selain itu, baru-baru ini juga perseroan tengah mendorong instrumen wakaf untuk bisa diakses lewat BSI Deposito Wakaf yang saat ini bekerja sama dengan Nazhir salah satu kampus. Tujuannya adalah penetrasi pasar dengan produk deposito, namun bagi hasilnya nanti akan berkelanjutan untuk optimalisasi pendidikan di indonesia, khususnya bagi mahasiswa berprestasi yang tidak mampu.
“Tentu ini menjadi added value BSI yang tidak hanya fokus pada financial solution, melainkan sosial dan spiritual,” kata Anton.
Upaya-upaya itu dipercaya bisa membawa BSI masuk ke seluruh segmen masyarakat.
“Artinya, satu orang mungkin nanti akan memiliki lebih dari 2-3 produk syariah yang bisa dipakai dalam aktivitasnya,” tutur Anton.