Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Mengelola Gaji 7 Juta agar Tetap Cukup hingga Akhir Bulan

ilustrasi uang rupiah (pixabay.com/Sewupari Studio)
ilustrasi uang rupiah (pixabay.com/Sewupari Studio)
Intinya sih...
  • Terapkan metode 50/30/20 sejak awal menerima gaji
  • Pisahkan rekening kebutuhan dan tabungan
  • Kendalikan gaya hidup meski penghasilan terasa aman
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mendapatkan gaji Rp7 juta per bulan kerap dianggap sudah cukup aman, terutama bagi fresh graduate atau pekerja di awal karier. Namun, banyak orang justru merasa penghasilannya cepat habis sebelum akhir bulan tanpa tahu penyebab pastinya. Kondisi ini biasanya dipicu oleh perubahan gaya hidup, pengeluaran impulsif, dan minimnya perencanaan keuangan.

Padahal, dengan strategi yang tepat, gaji Rp7 juta masih bisa dikelola secara sehat dan berkelanjutan. Cara mengelola gaji Rp7 juta perlu disesuaikan dengan kebutuhan, prioritas, serta kondisi tempat tinggal masing-masing. Jika dilakukan secara konsisten, penghasilan bulanan tetap bisa mencukupi kebutuhan harian sekaligus menabung untuk masa depan.

1. Terapkan metode 50/30/20 sejak awal menerima gaji

ilustrasi uang (pexels.com/olia danilevich)
ilustrasi uang (pexels.com/olia danilevich)

Metode 50/30/20 menjadi salah satu cara paling sederhana dalam mengelola keuangan bulanan. Konsepnya adalah membagi penghasilan ke dalam tiga pos utama agar arus kas tetap seimbang dan terkontrol. Metode ini cocok diterapkan oleh pekerja dengan gaji tetap, termasuk mereka yang menerima Rp7 juta per bulan.

Dengan gaji tersebut, alokasi idealnya adalah 50 persen atau Rp3,5 juta untuk kebutuhan utama seperti sewa tempat tinggal, makan, transportasi, dan utilitas. Sebanyak 30 persen atau Rp2,1 juta bisa digunakan untuk kebutuhan personal dan hiburan. Sementara itu, 20 persen atau Rp1,4 juta dialokasikan khusus untuk tabungan, investasi, atau dana darurat agar kondisi keuangan tetap sehat dalam jangka panjang.

2. Pisahkan rekening kebutuhan dan tabungan

ilustrasi uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Salah satu kesalahan umum dalam mengatur keuangan adalah mencampur uang tabungan dengan uang belanja harian. Kebiasaan ini membuat tabungan rentan terpakai tanpa disadari, terutama saat muncul keinginan impulsif. Karena itu, memisahkan rekening menjadi langkah penting dalam cara mengelola gaji 7 juta secara disiplin.

Kamu bisa memiliki minimal dua rekening, yaitu rekening operasional untuk kebutuhan sehari-hari dan rekening tabungan yang jarang disentuh. Dengan sistem ini, kamu akan lebih mudah memantau pengeluaran sekaligus menjaga dana tabungan tetap aman. Jika memungkinkan, aktifkan autodebet tabungan setiap awal bulan agar konsistensi menabung tetap terjaga.

3. Kendalikan gaya hidup meski penghasilan terasa aman

ilustrasi makan (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi makan (pexels.com/Ron Lach)

Saat penghasilan meningkat, gaya hidup sering kali ikut naik tanpa disadari. Nongkrong lebih sering, langganan layanan digital berlebihan, hingga kebiasaan jajan harian bisa menjadi sumber kebocoran keuangan. Padahal, pengendalian gaya hidup menjadi kunci agar gaji Rp7 juta tidak cepat habis.

Menerapkan gaya hidup sederhana bukan berarti pelit pada diri sendiri, melainkan lebih sadar dalam membelanjakan uang. Membawa bekal, menggunakan transportasi umum, atau membatasi belanja impulsif bisa membantu menghemat ratusan ribu rupiah setiap bulan. Dari penghematan kecil inilah, ruang untuk menabung dan berinvestasi bisa semakin besar.

4. Susun prioritas pengeluaran bulanan secara realistis

ilustrasi uang (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Cara mengelola gaji 7 juta juga sangat bergantung pada kemampuan menentukan prioritas. Tidak semua keinginan harus dipenuhi dalam satu waktu, apalagi jika masih memiliki kewajiban rutin. Dengan membuat daftar prioritas, kamu bisa membedakan mana kebutuhan yang wajib dipenuhi dan mana yang bisa ditunda.

Prioritas utama sebaiknya mencakup tempat tinggal, makan, transportasi, dan kesehatan. Setelah itu, barulah pengeluaran untuk hiburan atau gaya hidup dialokasikan sesuai sisa anggaran. Kebiasaan menyusun prioritas ini akan membantumu lebih bijak dalam mengambil keputusan finansial, terutama saat kondisi keuangan sedang terbatas.

5. Cari sumber penghasilan tambahan bila memungkinkan

ilustrasi fokus (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi fokus (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bagi sebagian orang, gaji Rp7 juta bisa terasa pas-pasan, terutama jika memiliki tanggungan keluarga atau tinggal di kota dengan biaya hidup tinggi. Dalam kondisi ini, mencari penghasilan tambahan bisa menjadi solusi untuk menjaga kestabilan finansial. Apalagi, peluang kerja sampingan kini semakin terbuka lebar.

Pekerjaan freelance, usaha kecil berbasis hobi, atau proyek digital bisa menjadi sumber pemasukan ekstra tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama. Meski membutuhkan waktu dan tenaga tambahan, penghasilan sampingan dapat membantu menutup kebutuhan lain sekaligus mempercepat tercapainya tujuan keuangan. Kuncinya adalah memilih pekerjaan tambahan yang realistis dan tidak mengganggu kesehatan.

6. Batasi utang agar keuangan tetap sehat

ilustrasi utang (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi utang (freepik.com/rawpixel.com)

Utang sering kali terlihat sebagai solusi cepat saat keuangan terasa sempit, tetapi bisa menjadi beban jangka panjang jika tidak dikontrol. Dalam cara mengelola gaji 7 juta, membatasi utang menjadi prinsip penting agar pengeluaran tidak semakin berat di bulan-bulan berikutnya. Terutama, utang konsumtif dengan bunga tinggi perlu dihindari.

Jika terpaksa berutang, pastikan cicilan tidak melebihi 20 persen dari total penghasilan bulanan. Dengan batas ini, keuangan masih memiliki ruang untuk kebutuhan lain dan tabungan. Sikap selektif terhadap utang akan membantu menjaga stabilitas finansial serta menghindarkanmu dari tekanan ekonomi di masa depan.

Mengelola gaji Rp7 juta memang membutuhkan kedisiplinan dan perencanaan yang matang. Namun, dengan strategi yang tepat, penghasilan tersebut tetap bisa mencukupi kebutuhan, menabung, dan mempersiapkan masa depan. Kuncinya adalah konsisten menerapkan pola keuangan sehat sejak awal dan menyesuaikannya dengan kondisi masing-masing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Tips Menggunakan AI sebagai Alat Bantu Investasi, Harus Bijak

26 Des 2025, 14:18 WIBBusiness