Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Digital Asset Kantongi Rp2,2 Triliun untuk Kembangkan Blockchain

ilustrasi Blockchain (unsplash.com/Shubham Dhage)
Intinya sih...
  • Digital Asset layani raksasa Wall Street di bidang kripto
  • Didirikan pada 2014, Digital Asset menjual layanan aset digital kepada klien besar seperti Goldman Sachs dan Citadel.

Jakarta, IDN Times – Perusahaan kripto, Digital Asset, mengumumkan pada Selasa (24/6/2025), mereka telah mendapatkan pendanaan sebesar 135 juta dolar AS atau sekitar Rp2,2 triliun untuk mengembangkan jaringan blockchain institusional, Canton Network. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh DRW Venture Capital dan Tradeweb Markets, serta diikuti oleh sejumlah institusi besar seperti Goldman Sachs, BNP Paribas, Citadel Securities, Circle Ventures, Paxos, Polychain Capital, dan QCP.

Investasi ini menunjukkan semakin besarnya keterlibatan institusi keuangan besar dalam dunia aset digital. Dahulu dianggap sebagai ruang penuh penipuan dan aktivitas ilegal, aset kripto kini diakui sebagai kelas aset utama setelah kehadiran nama-nama besar seperti JPMorgan Chase, Goldman Sachs, dan Morgan Stanley.

1. Digital Asset layani raksasa Wall Street di bidang kripto

Digital Asset didirikan bersama pada 2014 oleh Yuval Rooz, seorang mantan pedagang yang beralih menjadi pengusaha. Perusahaan ini menjual berbagai layanan aset digital kepada klien besar termasuk Goldman Sachs, Citadel, dan Virtu, serta bersaing dengan Ripple, R3, dan Consensys.

Yuval Rooz mengatakan, pendanaan terbaru ini akan memperkuat posisi perusahaan di sektor keuangan digital.

“Dengan meningkatnya partisipasi dari institusi keuangan global dan pelaku pasar, kami mengharapkan putaran pendanaan ini akan membantu kami memantapkan peran kami sebagai tulang punggung keuangan digital,” kata Rooz dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (25/6/2025).

2. Jaringan Canton sediakan solusi blockchain untuk keuangan global

Dilansir dari Decrypt, Canton Network dirancang sebagai blockchain publik yang memudahkan institusi keuangan besar mempercepat transaksi dan mengurangi risiko. Sejumlah nama besar seperti Deloitte, S&P Global, dan Moody’s telah mendukung peluncuran jaringan ini sejak 2023.

Digital Asset akan memanfaatkan dana baru untuk meningkatkan adopsi Canton yang kini bersifat open-source. Dengan kemampuan memindahkan aset dan data sesuai standar regulasi dan privasi, Canton menjadi jawaban atas konflik antara transparansi dan kerahasiaan keuangan.

Solusi ini memungkinkan institusi menyesuaikan pengaturan privasi sesuai kebutuhan mereka. Dengan demikian, Canton dianggap sebagai jembatan pertama yang menghubungkan inovasi blockchain dan kepatuhan keuangan dunia nyata.

3. Tokenisasi aset jadi tren baru di sektor keuangan

ilustrasi mata uang digital (pexels.com/Worldspectrum)

Canton Network telah dimanfaatkan bank dan perusahaan perdagangan untuk mentokenisasi aset dunia nyata seperti obligasi, komoditas, dan dana pasar uang. Menurut CEO Digital Asset, jaringan ini kini menopang triliunan dolar dalam bentuk aset yang ditokenisasi.

Institusi besar seperti BlackRock juga aktif di bidang ini dengan produk tokenisasi seperti BUIDL, dana tokenisasi pertama mereka yang diterbitkan di blockchain publik Ethereum pada Maret 2024. Investor global memang mendorong agar aset seperti sekuritas dan komoditas dapat diperdagangkan 24 jam dalam bentuk tokenisasi.

Pekan lalu, JPMorgan turut meluncurkan stablecoin mereka sendiri yang disebut token deposito JPMD. Upaya ini menjadi bagian dari tren besar tokenisasi aset di pasar keuangan global.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us