Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Trading Floor di New York Stock Exchange (NYSE), Wall St. (twitter.com/NYSE)

Jakarta, IDN Times – Indeks pasar saham di seluruh dunia adalah indikator yang kuat untuk ekonomi global dan negara tertentu. Di Amerika Serikat (AS), S&P 500, Dow Jones Industrial Average (DJIA), dan Nasdaq Composite adalah tiga indeks yang paling banyak diikuti oleh media dan investor.

Namun, selain ketiga indeks ini, ternyata ada sekitar 5 ribuan indeks lainnya yang membentuk pasar ekuitas AS. Dengan begitu banyak indeks, itu berarti pasar saham AS memiliki berbagai metodologi dan kategorisasi yang dapat melayani berbagai tujuan.

Namun, media paling sering melaporkan arah tiga indeks teratas setiap harinya. Berbagai manajer investasi juga menggunakan indeks tersebut sebagai tolok ukur pelaporan kinerja.

Berikut adalah sejumlah hal yang perlu diketahui soal indeks-indeks di bursa Amerika.

1. S&P 500

Trading Floor di New York Stock Exchange (NYSE), Wall St. (twitter.com/NYSE)

Indeks 500 Standard & Poor, yang umumnya dikenal sebagai S&P 500, adalah indeks dengan 500 perusahaan teratas di AS. Saham-saham terpilih dalam indeks tersebut utamanya didasarkan pada kapitalisasinya, tetapi komite konstituen juga mempertimbangkan faktor-faktor lain termasuk likuiditas, public float, klasifikasi sektor, kelayakan finansial, dan riwayat perdagangan.

Indeks S&P 500 mewakili kurang lebih 80 persen dari total valuasi pasar saham AS. Secara umum, Indeks S&P 500 memberikan indikasi yang baik tentang pergerakan di pasar AS secara keseluruhan.

Menurut Investopedia, indeks biasanya memiliki bobot pasar atau harga tertimbang. Indeks S&P 500 adalah indeks tertimbang pasar, yang juga disebut sebagai tertimbang kapitalisasi. Oleh karena itu, setiap saham dalam indeks direpresentasikan secara proporsional terhadap total kapitalisasi pasarnya. Dengan kata lain, jika total nilai pasar dari semua 500 perusahaan di S&P 500 turun 10 persen, maka nilai indeks juga turun 10 persen.

2. Dow Jones Industrial Average

Editorial Team

Tonton lebih seru di