Harga Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi, Capai Rp1,7 Miliar!
- Kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS memicu lonjakan harga Bitcoin
- Trump menciptakan Bitcoin Strategic Reserve & mendukung adopsi cryptocurrency
- MicroStrategy masuk ke Nasdaq 100, investor besar aktif, dan proyeksi harga tinggi
Mata uang kripto Bitcoin terus menunjukkan tren bullish yang makin kuat sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat pada 5 November 2024 lalu. Kali ini, Bitcoin berhasil mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa, yakni mencapai angka 106.000 dolar AS (sekitar Rp1,7 miliar) per keping pada, Senin (16/12/2024).
Kenaikan harga ini didorong oleh berbagai faktor, mulai dari kebijakan pro-cryptocurrency yang diusung oleh pemerintahan Donald Trump hingga meningkatnya optimisme pasar terhadap adopsi Bitcoin sebagai aset strategis. Antusiasme terhadap cryptocurrency kian meningkat dipicu oleh kebijakan yang ramah terhadap kripto serta sejumlah peristiwa pasar yang memperkuat kepercayaan investor.
Berikut adalah sejumlah faktor utama yang mendorong lonjakan harga Bitcoin pada Senin lalu.
1. Adanya kebijakan pro-crypto Pemerintahan Trump
Kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS 2024 tidak hanya mengubah lanskap politik, tetapi juga membawa angin segar bagi pasar cryptocurrency. Presiden terpilih ini secara terbuka menyatakan rencananya untuk menciptakan Bitcoin Strategic Reserve, sebuah langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Cadangan ini akan berfungsi seperti Strategic Petroleum Reserve yang dimiliki AS, namun, berfokus pada Bitcoin sebagai aset strategis.
Trump juga menegaskan bahwa pemerintahannya akan mendorong adopsi cryptocurrency untuk menjadikan AS sebagai pemimpin global dalam teknologi blockchain. Kebijakan ini, jika terwujud, tidak hanya akan meningkatkan legitimasi Bitcoin tetapi juga menarik lebih banyak investor institusional ke pasar. Langkah ini sangat kontras dengan pendekatan pemerintahan sebelumnya yang cenderung lebih skeptis terhadap cryptocurrency.
2. Penunjukan pejabat Pro-Crypto
Komitmen Donald Trump terhadap cryptocurrency terlihat jelas dari penunjukan David Sacks, mantan eksekutif PayPal, sebagai AI and Cryptocurrency Tsar. Punya latar belakang yang kuat di Silicon Valley dan hubungan dekat dengan tokoh seperti Elon Musk, David Sacks diharapkan membawa pendekatan inovatif untuk mendorong adopsi teknologi crypto.
Selain itu, Donald Trump juga menunjuk Paul Atkins, seorang pengacara pro-crypto, untuk memimpin Securities and Exchange Commission (SEC). Atkins dikenal sebagai pendukung kebijakan regulasi yang lebih fleksibel untuk aset digital yang berpotensi membuka jalan bagi pertumbuhan industri ini. Penunjukan ini memberikan sinyal kuat bahwa regulasi yang lebih ramah terhadap cryptocurrency akan segera diterapkan sehingga memberikan kepercayaan tambahan bagi para pelaku pasar.
3. MicroStrategy masuk ke indeks Nasdaq 100
Langkah besar lainnya yang memicu optimisme pasar adalah pengumuman bahwa MicroStrategy, perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia, akan masuk ke indeks Nasdaq 100. Perusahaan ini telah menjadi simbol adopsi institusional terhadap Bitcoin, dengan kepemilikan lebih dari 439,000 BTC senilai sekitar 45,6 miliar dolar AS (731 kuadriliun rupiah).
MicroStrategy telah menarik perhatian global dengan strategi agresifnya dalam membeli Bitcoin. Penambahan perusahaan ini ke Nasdaq 100 tidak hanya meningkatkan profil MicroStrategy, tetapi juga memperkuat narasi bahwa Bitcoin adalah aset yang layak untuk investasi jangka panjang. Langkah ini diperkirakan akan mendorong lebih banyak modal masuk ke pasar cryptocurrency, baik melalui saham MicroStrategy maupun pembelian langsung Bitcoin.
4. Data on-chain menunjukkan aktivitas besar-besaran dari crypto whales
Data on-chain menunjukkan adanya pergerakan besar dari crypto whales, yaitu investor besar yang memindahkan Bitcoin dari bursa ke dompet pribadi. Langkah ini sering kali diartikan sebagai upaya untuk mengurangi pasokan Bitcoin di pasar terbuka yang pada gilirannya mendorong kenaikan harga. Aktivitas ini mencerminkan kepercayaan tinggi para investor besar terhadap potensi kenaikan harga Bitcoin di masa depan. Dengan pasokan yang semakin terbatas di bursa, tekanan permintaan akan semakin besar yang menciptakan kondisi ideal untuk kenaikan harga lebih lanjut.
5. Bitcoin berpotensi capai 120,000 dolar AS (Rp1,9 miliar) sebelum akhir tahun dan lebih dari 150,000 dolar AS (Rp2,4 miliar) pertengahan 2025
Para analis memproyeksikan bahwa harga Bitcoin dapat mencapai 120,000 dolar AS (sekitar Rp1,9 miliar) sebelum akhir tahun 2024 dan bahkan lebih dari 150,000 dolar AS (sekitar Rp2,4 miliar) pada pertengahan 2025. Lonjakan ini didukung oleh sentimen pasar yang positif, kebijakan pemerintah yang mendukung, dan peningkatan adopsi institusional. Menurut Peter McGuire dari XM.com, lonjakan harga ini juga dipicu oleh FOMO (fear of missing out) di kalangan investor. Dengan semakin banyaknya pihak yang melihat Bitcoin sebagai aset strategis, momentum kenaikan harga diperkirakan akan terus berlanjut.
Kenaikan harga Bitcoin ke level tertinggi baru ini mencerminkan kombinasi unik antara kebijakan pemerintah, strategi perusahaan, dan dinamika pasar. Dukungan dari pemerintahan pro-crypto, masuknya MicroStrategy ke Nasdaq 100, serta aktivitas investor besar, Bitcoin tidak hanya menjadi aset investasi yang menjanjikan tetapi juga simbol perubahan besar dalam sistem keuangan global.
Meski volatilitas tetap menjadi tantangan, potensi pertumbuhan Bitcoin tampaknya masih jauh dari selesai. Apakah ini awal dari era baru dominasi cryptocurrency? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti bahwa Bitcoin telah menetapkan pijakan kuat sebagai aset masa depan. Apalagi, perhatian dunia terhadap cryptocurrency tidak pernah sebesar ini.
