Begini Cara Atur Keuangan agar Kaya di Umur 25 Tahun, yuk Terapkan!

Jakarta, IDN Times – Anak muda saat ini kerap kali mengeluhkan kondisi finansial mereka. Terutama bagi para Gen Z yang masih menjadi mahasiswa dan mahasiswi, menyimpan duit Rp100 ribu saja rasanya sudah bahagia.
Tidak sedikit dari mereka yang bercita-cita ingin kaya, namun minim usaha dan pergerakan. Berikut, IDN Times sudah merangkum beberapa cara supaya kita bisa hidup tenang, tanpa gangguan finansial.
1.Buat pos pengeluaran

Meski rasanya pedih jika dijabarkan pengeluaran apa saja selama sebulan terakhir. Namun, cara ini perlu dilakukan supaya kita tau cashflow kita. Mengutip dari Financial Literacy Specialist, QM Financial.
Setelah mendapatkan penghasilan, uang tersebut bisa dibagi menjadi 5 pos, yakni:
- Cicilan utang maksimal 30 persen.
- Kebutuhan rutin maksimal 60 persen.
- Pengeluaran sosial minimal 2,5 persen.
- Menabung dan berinvestasi minimal 10 persen.
- Pengeluaran lifestyle maksimal 20 persen.
Jika kamu adalah orang yang tidak menyukai utang, maka pos cicilan bisa ditiadakan.
2.Menabung dan berinvestasi

Pergi dengan uang Rp100 ribu saja. Meski uang adalah hak pribadi, namun bukan berarti tidak disisihkan untuk kebutuhan di masa yang akan datang.
Sebagai anak muda, kamu juga harus menyadari pentingnya investasi untuk perencanaan keuangan, supaya tidak merasa kesulitan di masa pensiun kelak.
Sisihkan setidaknya 10 persen dari penghasilan untuk menabung. Jika belum memilih penghasilan, bisa juga dari duit jajan yang diberikan setiap minggu atau setiap bulannya.
3. Persiapkan dana darurat

Bagaimanapun juga, dana darurat itu penting dalam kehidupan kita. Meski terkesan sepele, namun sebenarnya sangat dibutuhkan. Beauty dan Lifestyle Blogger, Andra Alodita menyampaikan betapa pentingnya dana darurat, seperti pada halaman web-nya, maupun postingan IG Storynya.
Dana darurat bisa dikatakan sebagai “extra life” jika terjadi apa-apa. Sederhananya, cara menghitung dana darurat adalah, bagi yang belum menikah harus mengumpulkan 3x dari pengeluaran wajib bulanan. Sementara, yang sudah menikah, 6x dari pengeluaran wajib bulanan.
4.Aktif bayar zakat

Banyak yang lupa ketika sudah mendapatkan penghasilan tiap bulan, yakni membayar zakat ataupun sumbangan. Nominalnya bisa dibilang kecil, hanya 2,5 persen dari penghasilan. Namun dampaknya bisa tak terhingga.
Seperti kata pepatah, “apa yang sudah kita tanam, itulah yang kita tuai” begitu juga ketika berzakat, tidak perlu saat lebaran, namun juga bisa sedekah ke orang yang membutuhkan. Karena, the more we give, the more we get.
5.Kurangi sikap konsumtif dan impulsif

Kebiasaan banyak anak muda saat ini, lihat barang lucu sedikit, ambil, bayar. Padahal barang tersebut bisa jadi karena diri sendiri yang impulsif.
Hal tersebut juga bisa membuat berkurangnya nilai untuk menabung. Jika sudah seperti itu, ada baiknya untuk meng-install aplikasi atau memiliki jasa financial planner sendiri, supaya lebih tertata rapi finansialnya.