Ini Dia Tantangan dan Strategi Bisnis Fintech Di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Hadir sebagai pembicara di acara Indonesia Millennial Summit 2019 yang diselenggarakan oleh IDN Times, Direktur Utama Mandiri Capital Eddie Danusaputro dan Chief Executive Officer (CEO) OVO Adrian Suherman, buka-bukaan soal bisnis financial technology (fintech).
IMS 2019 yang diselenggarakan dengan tema "Shaping Indonesia's Future" itu dilangsungkan pada Sabtu ,19 Januari 2019, di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta. Dalam sesi bertajuk "Banking Disrupted: Fintech Opportunity" yang dihelat di Garuda Stage IMS 2019, kedua pembicara tersebut memaparkan tantangan dan strategi dalam bisnis fintech.
Apa saja yang menjadi tantangan bagi kedua pimpinan perusahaan yang dinilai sukses mengembangkan bisnis fintech tersebut? Lalu bagaimana cara mereka menyiasatinya? Yuk, simak ulasannya!
1. Perlu memenangkan kepercayaan masyarakat
CEO OVO, Adrian Suherman menyatakan, kepercayaan masyarakat atau trust issues menjadi permasalahan utaman bagi bisnis fintech. Setidaknya hal itulah yang dirasakannya bersama OVO. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh budaya masyarakat Indonesia yang belum terbiasa dan percaya untuk menyimpan uang di perusahaan fintech.
“Ini yang menjadi tantangan (fintech) di depan karena kita perlu mendapatkan kepercayaan masyarakat,” kata Adrian.