Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Kejar Timing Pasar, Lakukan Strategi Ini untuk Bangun Kekayaan

Ilustrasi orang kaya (freepik.com)
Ilustrasi orang kaya (freepik.com)
Intinya sih...
  • Investor terbaik adalah yang konsisten, bukan yang aktif trading
  • Dollar-Cost Averaging (DCA) adalah strategi investasi sederhana dan efektif
  • Cara memulai DCA dengan pilih akun investasi, instrumen berbiaya rendah, dan setoran otomatis
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang menunggu momen tepat untuk mulai berinvestasi, berharap bisa membeli di harga terendah dan menjual di puncak. Kenyataannya, strategi itu hampir mustahil dilakukan secara konsisten, bahkan oleh investor profesional.

Pendiri Personal Finance Club sekaligus co-founder Nectarine, Jeremy Schneider menegaskan, mengejar timing the market hanya buang waktu. Menurutnya, saran klasik buy low, sell high adalah nasihat terburuk.

Ia menggantinya dengan prinsip sederhana: buy low, buy high. Artinya, terus membeli secara rutin tanpa peduli naik-turunnya harga. Strategi inilah yang dikenal sebagai dollar-cost averaging (DCA), metode investasi jangka panjang yang terbukti efektif membangun kekayaan.

1. Investor terbaik justru bukan yang aktif trading

Ilustrasi investasi (freepik.com)
Ilustrasi investasi (freepik.com)

Schneider menyebutkan fakta menarik dalam dunia investasi. Menurutnya, investor dengan kinerja terbaik bukanlah mereka yang aktif memantau pasar setiap hari, melainkan justru orang-orang yang jarang menyentuh portofolio mereka, bahkan ada yang sampai lupa pernah membuka akun investasinya.

Hal ini terjadi karena mereka tidak terjebak emosi, tidak mudah panik saat pasar turun, dan tidak terlalu euforia ketika pasar naik. Konsistensi untuk tetap berinvestasi tanpa banyak intervensi justru menjadi kunci keberhasilan mereka.

Seperti kata Jack Bogle, pendiri Vanguard, “Don’t just do something, stand there!” — biarkan waktu dan kekuatan compounding yang bekerja untuk membangun kekayaan jangka panjang.

2. Apa itu Dollar-Cost Averaging?

Ilustrasi uang (freepik.com)
Ilustrasi uang (freepik.com)

DCA bukan strategi rumit ala Wall Street. Konsepnya sederhana: sisihkan jumlah tertentu setiap bulan untuk membeli instrumen investasi, misalnya reksa dana indeks atau saham S&P 500. Dengan begitu, investor otomatis membeli lebih banyak unit saat harga turun dan lebih sedikit ketika harga naik. Cara ini meratakan biaya rata-rata per unit sekaligus menekan dampak volatilitas pasar.

Schneider menekankan, kontribusi rutin seperti potongan gaji untuk dana pensiun atau setoran otomatis ke rekening investasi merupakan strategi paling efektif membangun kekayaan jangka panjang.

Contoh perhitungan sederhana, jika seseorang berinvestasi sekitar 250 dolar AS per bulan (sekitar Rp4 juta) ke indeks S&P 500 selama 40 tahun, modal yang ditanam hanya $120.000. Namun, berdasarkan perhitungan historis, nilai akhirnya bisa mendekati 2 juta dolar AS, meski melalui krisis ekonomi. Dalam skenario terburuk, hasilnya tetap lebih dari 1,2 juta dolar AS, sementara di skenario terbaik bisa menembus 3,5 juta dolar AS.

3. Cara memulai Dollar-Cost Averaging

Ilustrasi portofolio investasi (freepik.com)
Ilustrasi portofolio investasi (freepik.com)

Tidak perlu menunggu kaya untuk menerapkan strategi ini. Cukup ikuti tiga langkah:

  1. Pilih akun investasi – bisa berupa reksa dana, rekening broker, atau tabungan pensiun.
  2. Tetapkan instrumen berbiaya rendah – misalnya indeks S&P 500 atau reksa dana pasar luas.
  3. Aktifkan setoran otomatis – mulai dari nominal kecil sesuai kemampuan, lalu konsisten setiap bulan.

Dengan otomatisasi, investor tidak lagi tergoda untuk berhenti di tengah jalan atau terpengaruh fluktuasi pasar.

Menunggu waktu terbaik hanya membuat peluang hilang. Dollar-cost averaging memberi cara praktis, terukur, dan bebas stres untuk membangun kekayaan, bahkan di tengah gejolak pasar. Tidak perlu keahlian khusus atau prediksi rumit, kuncinya adalah mulai dan konsisten.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Rupiah dan IHSG Ambruk Usai Menkeu Diganti, Airlangga: Hanya Sementara

10 Sep 2025, 08:36 WIBBusiness