Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jenis Investasi Jangka Pendek dan Menengah, Kamu Cocok yang Mana?

ilustrasi investasi finansial (freepik.com/freepik)
ilustrasi investasi finansial (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Investasi jangka pendek cocok untuk kebutuhan mendesak, seperti renovasi atau membeli barang elektronik.
  • Untuk investasi kurang dari satu tahun, pilih deposito, reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan obligasi.

Jakarta, IDN Times - Investasi sebagai bentuk pengelolaan keuangan yang baik bisa dilakukan dengan menyesuaikan jangka waktu yang dibutuhkan.

Investasi sendiri terbagi menjadi investasi jangka pendek, menengah, dan panjang. Bagi pemula, bisa memulai dari investasi jangka pendek atau menengah, yang juga disesuaikan berdasarkan profil risiko masing-masing.

1. Perbedaan investasi jangka pendek dan menengah

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Sesuai namanya, investasi jangka pendek adalah kegiatan berinvestasi yang dilakukan dalam waktu singkat, biasanya hanya kurang dari satu tahun. Sementara, untuk jangka menengah di kisaran 1-5 tahun.

Investasi jangka pendek bisa memberikan keuntungan lebih banyak, namun juga tergantung pada instrumen investasi yang dipilih. Misalnya ada aset kripto, bisa memberikan keuntungan besar, namun risikonya tergolong tinggi. Begitu juga dengan investasi pada saham.

Di sisi lain, investasi jangka menengah memungkinkan kamu untuk mengantongi pendapatan pasif dengan aman dalam kurun waktu 1-5 tahun.

2. Jenis investasi jangka pendek

Ilustrasi Suku Bunga (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Suku Bunga (IDN Times/Aditya Pratama)

Dikutip dari situs resmi DBS, untuk kamu yang ingin berinvestasi kurang dari satu tahun, bisa menjajal deposito, reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan obligasi.

Untuk deposito, misalnya, pencairan dana bisa dilakukan dalam rentang tiga bulan. Sedangkan pada beberapa reksa dana dan obligasi, return yang tinggi akan mempercepat pengumpulan modal dengan catatan kamu memahami pergerakan aset dan risikonya.

Investasi jangka pendek biasanya dipilih untuk memenuhi kebutuhan dalam waktu dekat atau yang membutuhkan modal kecil. Misalnya untuk renovasi ruangan, membeli alat elektronik, dan lainnya.

3. Jenis investasi jangka menengah

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jika kamu ingin berinvestasi jangka menengah dengan potensi yang lebih besar, kamu bisa memilih saham. Namun, risikonya lebih tinggi.

Apabila kamu ingin risiko yang lebih rendah, obligasi seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI) yang paling aman karena pengelolaannya dijamin negara.

Kamu bisa memperoleh keuntungan dari bunga yang dibayarkan secara reguler, dan peluang meraih capital gain. Potensi capital gain akan semakin besar jika selisih antara penjualan dengan pembelian aset nilainya tinggi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Bayu Nur Seto
3+
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us