Microsoft dan Meta Angkat Nilai Saham AI Global capai Rp8,1 Kuadriliun
- Microsoft dan Meta melonjak di pasar saham.
- Kedua perusahaan mencatat lonjakan saham setelah laporan keuangan solid.
- Investasi data center dan AI meningkat, dengan proyeksi belanja modal fantastis.
Jakarta, IDN Times - Pasar saham Amerika Serikat (AS) mencatat lonjakan signifikan pada saham perusahaan teknologi besar setelah laporan keuangan kuartal terbaru mereka dirilis pada Rabu (30/7/2025). Dua raksasa teknologi, Microsoft dan Meta Platforms, menjadi motor utama penguatan nilai saham di sektor kecerdasan buatan (AI) berkat hasil investasi yang mulai membuahkan hasil positif.
Kenaikan tajam harga saham Microsoft dan Meta tercatat dalam perdagangan setelah jam bursa, menambah kombinasi nilai pasar hampir 500 miliar dolar AS (Rp8,1 kuadriliun) hanya dalam satu malam. Peristiwa ini memperlihatkan besarnya dampak ekspektasi dan realisasi investasi AI terhadap kepercayaan investor global.
1. Lonjakan kapitalisasi pasar usai laporan keuangan solid
Microsoft mencatat lonjakan saham sebesar 8 persen dan Meta melonjak 9 persen dalam perdagangan pasca-bursa. Hal ini meningkatkan nilai pasar Microsoft sebesar 288 miliar dolar AS (Rp4,7 kuadriliun) dan Meta sebesar 152 miliar dolar AS (Rp2,4 kuadriliun). Pencapaian ini terjadi setelah keduanya melaporkan hasil kuartalan yang melampaui prediksi analis.
“Ini adalah kuartal yang sangat luar biasa bagi Microsoft, dengan cloud dan AI mendorong transformasi bisnis secara signifikan,” ujar Dan Ives, kepala riset teknologi Wedbush Securities, dilansir Moneyweek.
Pada momen yang sama, S&P 500 dan Nasdaq 100 juga naik lebih dari 0,6 persen pada perdagangan berjangka, menandai dampak laporan keuangan kedua perusahaan tersebut ke seluruh pasar.
2. Investasi data center dan AI melonjak, Microsoft pecahkan rekor
Microsoft mengumumkan proyeksi belanja modal tertinggi sepanjang masa, yakni 30 miliar dolar AS (Rp491,7 triliun) untuk kuartal berikutnya, sebagai bukti bahwa investasi di AI membuahkan hasil. Pendapatan Microsoft naik 18 persen menjadi 76,4 miliar dolar AS (Rp1,2 kuadriliun) pada kuartal April-Juni 2025, dan laba bersih melambung 24 persen menjadi 27,2 miliar dolar AS (Rp445,8 triliun).
“Cloud dan AI adalah pendorong transformasi bisnis di seluruh sektor industri,” ujar CEO Satya Nadella saat konferensi pers dengan para analis, dilansir Fortune.
Microsoft juga mengungkap pendapatan Azure cloud tembus 75 miliar dolar AS (Rp1,2 kuadriliun) pada tahun fiskal, melampaui ekspektasi pasar dan memperkuat posisinya di persaingan layanan AI global.
“Saya sangat yakin bahwa investasi yang kami lakukan secara langsung terhubung ke bisnis kontrak yang perlu kami penuhi,” kata Amy Hood, CFO Microsoft.
3. Meta kejar keunggulan AI lewat belanja modal fantastis
Meta memproyeksikan belanja modal hingga 72 miliar dolar AS (Rp1,1 kuadriliun) untuk tahun 2025 demi meningkatkan infrastruktur AI.
“Kami melakukan semua investasi ini karena kami yakin superintelligence akan meningkatkan setiap aspek dari apa yang kami kerjakan,” kata CEO Mark Zuckerberg dalam pernyataan pasca laporan keuangan, dilansir PR Newswire.
Meta mencetak pertumbuhan pendapatan 22 persen menjadi 47,5 miliar dolar AS (Rp778,5 triliun), dengan laba bersih naik 36 persen menjadi 18,3 miliar dolar AS (Rp299,9 triliun) pada kuartal yang berakhir 30 Juni 2025. Dalam paparan kinerja kepada analis, CFO Meta Susan Li menyampaikan, perluasan infrastruktur data center dan rekrutmen agresif talenta AI akan berdampak pada peningkatan belanja di tahun berikutnya.
“Kami sedang membangun tim paling padat talenta untuk fokus pada pengembangan superintelligence, dengan infrastruktur komputasi tanpa tanding di industri.” ujar Zuckerberg, dikutip Fortune.
