Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Modus Penipuan Terbanyak 2024: Tawaran Pekerjaan Fiktif-Love Scam

ilustrasi hacker (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi hacker (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • OJK meluncurkan Indonesia Anti-Scam Center (IASC) sebagai wadah pengaduan penipuan yang menelan korban.
  • Modus penipuan terbanyak: tawaran pekerjaan fiktif, love scam, identitas palsu, penipuan jual-beli online, dan investasi bodong.
  • IASC telah menerima 20.975 laporan penipuan dengan total kerugian mencapai Rp363 miliar, berhasil memblokir 9.034 rekening dan mengembalikan dana sebesar Rp91,9 miliar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meluncurkan Indonesia Anti-Scam Center (IASC) sejak 22 November 2024 lalu. Platform itu merupakan wadah pengaduan atas tindakan penipuan yang diterima masyarakat.

Hingga Januari 2025, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen dan Anggota Dewan Komisioner OJK, Friderica Widyasari Dewi alias Kiki, melaporkan ada modus-modus penipuan terbanyak yang menelan korban, salah satunya tawaran pekerjaan fiktif. Pada modus ini, pelaku menjanjikan pekerjaan dengan upah tinggi, namun korban harus mengirim uang alias transfer lebih dulu untuk mendapat upah.

"Orang ditawarkan pekerjaan, kemudian pertama mungkin ditransfer-transfer dulu, tapi kemudian si korbannya men-transfer lebih banyak untuk mendapat angka yang lebih besar, ternyata sudah hilang seperti itu," kata Kiki, Selasa (7/1/2025).

1. Love scam juga telan korban

ilustrasi penipuan (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi penipuan (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, penipuan menggunakan identitas palsu agar korban jatuh cinta kepada pelaku (love scam) juga jadi modus yang paling banyak dilakukan.

"Kemudian penipuan mengaku pihak lain, seperti fake call, dan ada juga love scam, itu juga banyak dilaporkan," kata Kiki.

2. Penipuan jual-beli online hingga investasi bodong juga masih telan korban

ilustrasi penipuan (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi penipuan (IDN Times/Aditya Pratama)

Kasus-kasus yang juga marak menelan korban adalah penipuan transaksi jual-beli online, hingga penawaran investasi bodong.

"Paling banyak penipuan jual-beli online, kemudian penawaran investasi bodong, di mana orang sudah terlanjur transfer, kemudian penipuan yang kalau dibilang orang dapat hadiah tapi harus transfer dulu, itu juga banyak," tutur Kiki.

3. IASC catat kerugian dari penipuan tembus Rp363 miliar

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Selama lebih dari satu bulan beroperasi, IASC telah menampung 20.975 laporan yang diterima, yang melibatkan 33.558 rekening. Total kerugiannya mencapai Rp363 miliar.

Adapun rekening yang berhasil diblokir dari aduan masyarakat mencapai 9.034 rekening, dan dana yang berhasil dikembalikan Rp91,9 miliar.

"Jadi dengan angka Rp91,9 miliar tersebut, success rate dari pemblokiran dana sekitar 25 persen, dan pemblokiran rekeningnya sekitar 26,92 persen," ujar Kiki.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us