5 Pengeluaran yang Diam-Diam Menguras Uang Menurut Pakar Finansial

- Jack Prenter membatasi langganan layanan streaming untuk menghemat uang dan tetap mendapatkan hiburan.
- Prenter menghindari pembelian gadget terbaru dan mencari barang bekas yang layak pakai untuk kebutuhan sehari-hari.
- Ia juga memilih menyiapkan makanan dalam jumlah besar dengan bahan sederhana, serta memanfaatkan diskon saat berbelanja daging.
Di tengah tekanan harga kebutuhan yang terus melambung, banyak orang merasa gaji tak lagi cukup untuk menutupi pengeluaran sehari-hari. Meski sudah berhemat, masih banyak yang mencari cara agar uang bisa bertahan lebih lama. Harga kebutuhan juga masih terasa tinggi di kantong masyarakat. Tak heran, banyak orang kini berusaha lebih ketat dalam mengatur anggaran. Namun, ada batas sejauh mana anggaran bisa ditekan.
Jack Prenter, pakar keuangan pribadi sekaligus CEO dari DollarWise, berbagi tentang strategi penghematan terbaru yang ia terapkan. Prenter membagikan kebiasaan konsumsi yang kini ia kurangi untuk memperluas ruang dalam anggarannya. Melansir Nasdaq, berikut strategi menghemat ala jack Prenter.
1. Berlangganan layanan streaming

Layanan streaming memang praktis, tetapi biaya berlangganan sering kali tak terasa. Studi Deloitte tahun 2024 menyebutkan bahwa rata-rata orang Amerika menghabiskan sekitar $61 per bulan untuk layanan streaming.
“Saya dulunya berlangganan tiga layanan sekaligus—Netflix, Prime, dan Apple TV. Kini saya hanya langganan satu layanan dalam satu waktu. Setelah selesai menonton, saya batalkan dan pindah ke yang lain,” ungkap Prenter. Strategi ini menghemat uang dan tetap memberikan hiburan.
2. Produk dengan brand mewah

Barang-barang mewah memang menarik, namun sering kali tak sepadan dengan harganya. Prenter menghindari pembelian gadget terbaru.
“Saya masih pakai Samsung A71 yang sudah lima tahun. Saat dibeli pun harganya jauh lebih murah dari iPhone terbaru. Tidak ada dampak negatif ke hidup saya, malah saldo tabungan bertambah,” katanya.
3. Barang baru

Membeli barang baru memang menyenangkan, tetapi barang bekas layak pakai bisa jauh lebih hemat. Prenter rutin mencari barang kebutuhan melalui Facebook Marketplace.
“Mulai dari perabot hingga alat dapur bekas, semuanya tersedia. Hemat dan lebih ramah lingkungan,” ujarnya. Alternatif lain seperti Craigslist, Nextdoor, dan OfferUp juga bisa dimanfaatkan.
4. Paket makanan siap masak

Layanan antar bahan makanan menawarkan kemudahan, tetapi harganya relatif tinggi. “Saya merasa tidak menghemat waktu, dan harganya lebih mahal dibanding beli bahan mentah sendiri,” jelas Prenter.
Ia lebih memilih menyiapkan makanan dalam jumlah besar dengan bahan sederhana. “Sayur beku seperti brokoli, wortel, dan jamur saya panggang dengan minyak zaitun dan lemon. Hasilnya enak, bergizi, dan bisa disimpan untuk beberapa hari.”
5. Daging di supermarket

Harga daging yang terus naik membuat banyak orang kesulitan. Prenter memilih berstrategi, bukan berhenti membeli.
“Saya beli 10 pak sate ayam dan babi yang didiskon karena masa pakai tinggal dua hari. Langsung saya bekukan. Harga normal $13.97, saya dapat seharga $10.48. Hemat total $34.90,” katanya.
Jika memiliki ruang di freezer, strategi ini tentunya bisa sangat efektif. Kehidupan hemat bukan berarti pelit, tetapi perlu evaluasi. “Cukup luangkan 10–15 menit per bulan untuk mengecek laporan keuangan dan langganan yang terlupakan,” saran Prenter.
Jika ada pembelian yang tak memberi manfaat, sebaiknya dihentikan. Uang tersebut bisa dialihkan untuk kebutuhan utama atau ditabung.
Menghemat bukan soal menyiksa diri, melainkan membuat pilihan cerdas. Dengan strategi seperti membatasi langganan, membeli barang bekas, dan memanfaatkan diskon, kamu bisa mengelola keuangan lebih bijak. Terapkan satu per satu, dan nikmati hasilnya dari waktu ke waktu.