Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Keok Lawan Dolar AS, Masuk Level Rp16.570

ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Rupiah melemah pasca FOMC.
  • Pemangkasan bunga BI beban rupiah.
  • Pergerakan rupiah dalam setahun terakhir.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah mengalami pelemahan atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir pekan atau Jumat (19/9/2025) pagi.

Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.30 WIB, kurs rupiah ada di level Rp16.570 per dolar AS atau melemah 43 poin (0,26 persen).

Sebelumnya, nilai tukar rupiah juga melemah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Kamis (18/9/2025), yakni pada posisi Rp16.527 per dolar AS.

1. Rupiah tertekan pasca FOMC

Pengamat pasar uang, Lukman Leong menyampaikan rupiah diperkirakan masih berada dalam tren pelemahan. Menurutnya, dolar AS kembali rebound setelah hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).

Bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga sesuai perkiraan pasar. Namun, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell dianggap kurang dovish atau tidak terlalu memberi sinyal pemangkasan lanjutan yang agresif

"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang rebound pasca FOMC yang dimana the Fed memangksas suku bunga seperti yang diharapkan," katanya.

2. Pemangkasan bunga BI juga jadi beban rupiah

Selain faktor eksternal, Lukman menyebutkan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) pada Rabu (17/9/2025) juga masih membebani pergerakan rupiah.

"Pemangkasan suku bunga BI pada hari Rabu juga masih membebani rupiah," tambahnya.

3. Pergerakan rupiah dalam setahun terakhir

Dalam rentang 52 minggu terakhir atau setahun ke belakang, rupiah bergerak pada kisaran Rp15.060 hingga Rp17.224 per dolar AS.

Tekanan yang masih membayangi rupiah, baik dari faktor global terkait kebijakan The Fed maupun faktor domestik setelah keputusan BI menurunkan suku bunga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

10 Negara dengan Cadangan Emas Terbanyak, AS Masih Teratas!

19 Sep 2025, 12:25 WIBBusiness