Tertekan Lawan Dolar AS, Rupiah Melemah ke Level Rp14.332

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah cukup tinggi pada pembukaan perdagangan, Jumat (5/3/2021).
Melansir Bloomberg, rupiah melemah 66 poin atau 0,46 persen ke level Rp14.332 per dolar AS pada pagi ini. Pada perdagangan sebelumnya, mata uang Garuda ditutup menguat pada level Rp14.266.
1. Faktor pelemahan rupiah

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra menyatakan, pelemahan rupiah pada pembukaan perdagangan pagi ini disebabkan oleh tingkat imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang terus meninggi, terutama tenor 10 tahun.
"Pagi ini yield obligasi berada di kisaran 1,57 persen dan sempat menyentuh kisaran 1,58 persen. Padahal sehari sebelumnya berada di kisaran 1,49 persen," kata Ariston kepada IDN Times.
Adapun kenaikan yield tersebut tak terlepas dari pernyataan Gubernur The Fed yang menyatakan bahwa inflasi AS bakal meninggi untuk sementara waktu di awal pemulihan ekonomi.
"Prospek kenaikan inflasi ini kemudian diantisipasi pelaku pasar dengan kenaikan yield obligasi pemerintah jangka panjang," ujar Ariston.
2. Pergerakan rupiah hari ini kisaran Rp14.280-Rp14.340

Di sisi lain, lanjut Ariston, pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini akan dapat ditahan seiring dengan penurunan kasus COVID-19 di Indonesia.
"Mungkin range hari ini sudah terbentuk, antara Rp14.280-Rp14.340," ujarnya.
3. Rupiah sempat melemah pada perdagangan hari sebelumnya

Pada perdagangan Kamis (4/3/2021), rupiah melemah 21 poin atau 0,15 persen ke level Rp14.266 dari penutupan hari sebelumnya di level Rp14.245 per dolar. Ini merupakan pelemahan dua hari beruntun kedua yang terjadi selama sepekan ini.
Pada perdagangan Senin, rupiah ditutup melemah di level Rp14.255 per dolar AS. Sementara pada Selasa, rupiah juga ditutup melemah ke level Rp14.325 per dolar AS.
Pada Rabu, rupiah sempat menguat lantaran ditutup 8 poin atau 0,56 persen ke level Rp14.245, tetapi kemudian melemah kembali pada penutupan perdagangan sehari setelahnya.