Banyak Lowongan Kerja Palsu, Begini 6 Tips untuk Mengenalinya

Jakarta, IDN Times - Mulai pulihnya ekonomi Indonesia saat ini menghasilkan lebih banyak lowongan kerja. Data dari Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan, ada peningkatan sebesar 1,87 persen lowongan kerja baru pada 2022 dibandingkan dengan 2021.
Meningkatnya jumlah lowongan kerja juga bisa mengakibatkan meningkatnya penipuan pekerjaan dan lowongan-lowongan palsu.
Managing Director JobStreet Indonesia, Varun Mehta mengatakan, hal itu terjadi lantaran banyak pihak tak bertanggung jawab menyalahgunakan nama besar dari sebuah perusahaan dengan tujuan menjebak orang-orang yang sedang mencari pekerjaan.
Bahkan, kata Mehta, kandidat terkadang diminta mengirimkan sejumlah uang sebagai jaminan untuk langsung diterima kerja. Biasanya, cara yang digunakan adalah menggunakan informasi palsu dari sebuah perusahaan besar atau menciptakan perusahaan fiktif.
"Secara psikologis, orang yang sangat terdesak mencari pekerjaan cenderung kurang fokus dalam memeriksa iklan lowongan sehingga kurang teliti dan antisipatif terhadap modus penipuan yang mungkin terjadi. Situasi ini lah yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum perusahaan palsu," ucap Mehta dalam pernyataan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (2/12/2022).
Mehta menambhkan, hal tersebut juga dapat berdampak terhadap psikologis pencari kerja yang jatuh ke lubang itu. Korban bisa putus asa dan kehilangan semangat untuk mencari lowongan kerja yang lain. Oleh karena itu para pencari kerja harus lebih berhati-hati saat menerima lowongan pekerjaan.
Berikut beberapa tips dari JobStreet guna mengenali lowongan kerja palsu.
1. Jika terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar pekerjaannya memang begitu adanya
Mendapatkan gaji besar untuk melakukan tugas-tugas ringan adalah skenario impian bagi siapa pun.
Namun, beberapa 'tawaran pekerjaan' ini bisa jadi penipuan. Orang yang menjadi korban penipuan biasanya tertarik dengan janji gaji tinggi dan pekerjaan mudah.
Itu merupakan kombinasi ideal bagi mereka yang mencari pekerjaan paruh waktu atau mereka yang memiliki pengalaman bekerja minim.