Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Pilu dalam Kalbu

ilustrasi perempuan sedih (pixabay.com/vdnhieu)

Tak bisa ku berkata-kata
Tak bisa ku merasakan begitu pedihnya cinta
Ku lepaskan semua perasaan yang kuukir
Kini telah merekah pilu

Tersentak ku mendengar celotehan-celotehan yang berdengung
Dukaku termenung menderu bagaikan di atas air
Mulutku membungkam bagaikan kelabu
Kehancuran kalbuku yang tersayat-sayat

Jerah, murka, kuyuh, inilah yang mengisi kehidupanku
Hari terlewati dengan kalbu yang pilu

Mengapa ku terpicut terhadapmu?

Aku meratapi seluruh depresi ini
Betapa rumitnya rasa ini

Hidupku penuh dengan batu kerikil
Kan ku campakkan sejauh mungkin kepiluan yang melukai dalam kalbuku

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us