[PUISI] Ada Duka di Tubuhmu

Pada tangismu yang gemuruh
masih tersimpan duka-duka luruh
dari perpisahan kemarin.
Hujan di matamu
mengisyaratkan bahwa kehilangan
telah memantrakan perih
pada sekujur hari-harimu.
Lara yang kau jeritkan
ialah pertanda sepimu
ketika orang-orang pergi
meninggalkanmu dalam keadaan sendiri.
Katamu
kau sedang tak punya siapa-siapa lagi.
bahkan degup jantungmu sendiri
pun akan mati
Lalu kau juga tak punya apa-apa lagi.
bahkan jasadmu sendiri
sudah tak mengenal kau yang sepi
Tetapi kami membaca dari sini
tentang orang-orang di sekitarmu
yang telah gugur
setelah petir menyambar jantung mereka
dan darahnya keluar serupa debur-debur
laut yang memecahkan karang
Kami masih membacamu dari sini
walau tak sempat mengambil aduhmu
yang terlalu
walau tak mampu
meredakan dukamu
Tetapi kami ada dan
membacakan aamiin untukmu