Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Air Mata Terakhir

Ilustrasi air mata terakhir (unsplash.com/Tom Pumford)

Tentang cinta tak usah lagi ditanya
Itu tetesan air mata terakhirnya
Sebelum membeku seluruh hatinya
Hingga lenyaplah tawa di wajahnya

Ibu dan ayahnya sudah tiada
Kekasihnya pun telah mendua
Senyum pilu jadi penanda
Hampa bersemayam di dada

Kalau diikutkan hasrat ingin dia menyerah
Tak sanggup rasanya sekedar melangkah
Iman telah dicoba sedemikian parah
Namun teguh pendiriannya menanti berkah

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zulfahri Sandy
EditorZulfahri Sandy
Follow Us