Bagiku, sepi bukan jeda yang teduh
Ia menekan, menyusup tanpa suara
Mencuri tawa di antara detik
Menjadikan sunyi terasa luka
Seperti bayang yang tak lelah membuntuti
Sepi merapat tanpa jeda
Tak kupanggil, tak kuundang
Namun selalu tahu cara kembali
Aku ingin bersuara, ingin berbagi
Namun dinding hanya menggema hampa
Aku ingin berlari meninggalkannya
Namun langkahku tenggelam dalam lengangnya
Maka tak lagi kutolak, tak pula kupeluk
Kubiarkan sepi sekadar singgah
Jika ia datang, kuberi tempat kecil
Namun takkan kubiarkan mengakar di jiwa
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Aku dan Sepi

ilustrasi berteman dengan sepi (pexels.com/alleksana)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editorial Team
EditorNabila Inaya
Follow Us