Dari celah dapur yang sederhana
Asap menari lirih ke langit senja
Mengantar wangi bawang dan harapan
Dalam panik yang penuh perjuangan
Tangan itu, penuh sabar dan luka
Mengaduk mimpi dalam kuah seadanya
Tak banyak kata hanya rasa cinta
Yang ia sajikan dalam hangatnya nasi sisa
Asap dapur bukan sekadar kabut
Ia kisah tentang hidup yang tak rebut
Tentang tawa yang tetap bertumbuh
Meski langit kadang terlalu jauh
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Asap Dapur

ilustrasi bumbu dalam ulekan (vecteezy.com/Priyo Sanyoto)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us